Ancaman Golput Tinggi Diprediksi Terjadi Di Rumah Sakit

GAMBAR-BERITA183000 lebih pemilih yang ada di 8 rumah sakit di Jember kemungkinan besar tidak akan menggunakan hak pilihnya dalam pileg 9 April mendatang. Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi KPU Kabupaten Jember bersama direktur 8 rumah sakit.

Ketua KPU Kabupaten Jember Ketty Tri Setyorini mengatakan, seluruh pemilih yang ada di 8 rumah sakit antara lain petugas rumah sakit, pasien dan keluarga penunggu pasien jika dikumpulkan bisa mencapai 3 ribu orang lebih. Artinya ancaman golput di 8 rumah sakit yang ada di Jember ini memang cukup tinggi.

Meski demikian lanjut Ketty, Kpu Kabupaten Jember tidak bisa mengabulkan permintaan para direktur rumah sakit ini untuk mendirikan TPS khusus di dalam rumah sakit. Selain tidak sersedia anggaran untuk TPS khusus, sesuai undang-undang syarat didirikannya TPS diantaranta jumlah DPT harus jelas. Padahal rumah sakit berbeda dengan lapas yang bisa terdeteksi jumlah DPT-nya.

Lebih jauh Ketty menjelaskan, untuk memudahkan pemilih di rumah sakit, KPU akan mengintruksikan kepada KPPS terdekat dengan rumah sakit, untuk pro aktif mendatangi pemilih yang ada di rumah sakit. Selain itu KPU juga akan memberikan peta dan alamat TPS terdekat kepada pihak rumah sakit untuk disosialisasikan kepada petugas medis, pasien dan keluarganya.

Sebelumnya direktur 8 rumah sakit meminta KPU mendirikan TPS khusus. Seperti diungkapkan direktur rumah sakit bina sehat Faidah, pemilu sebelumnya petugas dan keluarga pasien sudah pro aktif mendatangi TPS terdekat. Namun sesampai disana mereka tetap tidak bisa menyalurkan hak pilihnya, karena kehabisan surat suara.

Atas kondisi ini Faidah memprediksi dalam pemilu kali ini baik petugas maupun keluarga pasien tidak akan mau diminta mendatangi TPS terdekat. Sebab memang tidak ada sangsi bagi pemilih yang tidak mencoblos.

(626 views)