Sidang paripurna penetapan APBD 2014 diwarnai aksi boikot dan walk out anggota dewan, Mereka melakukan aksi walk out karena menilai APBD 2014 yang akan di tetapkan dalam sidang paripurna sama sekali tidak berpihak kepada rakyat.

Ketua komisi D yang juga anggota badan anggaran DPRD Jember Ayub Junaedi mengatakan, dalam pembahasan komisi dirinya sudah menyatakan tidak setuju terhadap beberapa mata anggaran yang dinilai tidak sesuai. Ketika dikomisi gagal, Ayub juga berupaya menyuarakan hal ini di badan anggaran. Tetapi lagi-lagi seolah tidak ada yang peduli, sehingga dirinya secara pribadi memutuskan boikot sidang paripurna.

Ayub mencontohkan, anggaran pengadaan lampu di sekitar alun-alun yang dianggarkan 4 milyar, anggaran perbaikan taman halaman pemkab senilai 2 milyar, dan anggaran pembuatan monumen senilai 2 milyar sangat tidak masuk akal.

Ditambah lagi alokasi anggaran adventure trail 600 juta dan aero modeling 550 juta, menunjukkan ketidak berpihakan pemerintah terhadap rakyat. Seandainya dana tersebut di kepras dan dialihkan untuk kepentingan masyarakat miskin dan petani, Ayub yakin akan lebih bermanfaat.

Berbeda dengan Ayub yang melakukan aksi boikot sejak awal, anggota fraksi PKS Khoirul Hadi masih sempat mengikuti paripurna, namun akhirnya memutuskan walk out dari ruang siding. Khoirul Hadi meminta penetapan APBD 2014 ditunda karena ada banyak cacatan dari semua fraksi tentang kekurangan dalam APBD 2014.

Seharusnya jika seluruh catatan dari fraksi-fraksi dijadikan satu, APBD 2014 sebenarnya belum layak untuk di tetapkan. Namun karena usulannya tidak digubris, sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada publik dirinya memutuskan walk out dari ruang siding.

Sementara bupati Jember MZA Djalal usai paripurna menjelaskan, memang ada beberapa anggaran yang tidak bisa dilihat langsung dampaknya terhadap masyarakat. Tetapi dalam penyusunan anggaran dirinya sudah memperhitungkan dampak ekonomi, sosial dan yang lain. Pasti ada multi player effect dari rencana tersebut.

Seperti adventure trail lanjut Jalal, event tersebut merupakan acara rutin di Jember yang setiap tahunnya dianggarkan sama besarnya dengan tahun ini. Meski demikian Jalal meminta maaf kepada seluruh anggota dewan yang mungkin tidak mendapatkan penjelasan secara utuh dari bawahannya dalam rapat-rapat komisi.

(1.364 views)