Selain Komisi D pertanyakan anggaran pembuatan ruang terbuka hijau senilai 2 milyar yang diajukan Pemkab Jember, Komisi A Dprd Jember juga menunda pembahasan anggaran perbaikan taman halaman pemkab senilai 2,6 milyar yang diajukan Bagian Umum Sekretariat Pemkab Jember.

Ketua Komisi A Dprd Jember Mohammad Jufreadi menjelaskan, semula komisi a menduga anggaran tersebut digunakan untuk pembuatan taman baru, untuk memecah keramaian alun-alun.  namun seluruh anggota komisi a terkejut dengan penjelasan bagian umum, yang ternyata anggaran sebanyak itu hanya untuk perbaikan taman yang ada di halaman kantor pemkab.

Secara logika sederhana saja menurut jufreadi, angka yang diajukan sama sekali tidak realistis. meski demikian komisi a masih memberikan toleransi, tidak langsung memangkas anggaran tersebut. tetapi memberikan kesempatan kepada bagian umum, untuk berkoordinasi dengan atasannya agar bisa memberikan penjelasan yang masuk akal kepada dprd. namun jika sampai jumat besok bagian umum tidak mampu menjelaskan, dengan sangat terpaksa komisi a akan mencoret anggaran tersebut.

Lebih jauh Jufreadi menjelaskan, selain menemukan anggaran tidak masuk akal untuk perbaikan taman, komisi a juga menemukan anggaran mubadzir dalam pengajuan bagian umum. dalam rka yang diusulkan, bagian umum mengalokasikan anggaran 1 milyar untuk perawatan kantor, yang didalamnya juga termasuk gedung bhs dan pkk.

Namun kemudian muncul lagi anggaran perawatan rumah dinas dengan nilai yang sama, yang didalamnya juga memasukkan perawatan gedung bhs dan pkk. karena terjadi double anggaran, komisi langsung mencoret anggaran perawatan rumah dinas senilai 1 milyar rupiah.

(1.518 views)