Setelah bertahan sekian lama, akhirnya pedagang kaki lima di depan pasar sabtuan, senin pagi, digusur satuan polisi pamong praja pemprov jawa timur. penggusuran tersebut diwarnai kericuhan karena pedagang menolak digusur.
Pantauan Kiss Fm di lapangan, selain satpol pp, ada sejumlah orang bayaran yang juga ikut terlibat, saat pelaksanaan eksekusi. para pedagang sempat menghalangi orang bayaran tersebut, saat akan membongkar lapaknya.
Sebelum pelaksanaan eksekusi, sejumlah perwakilan dengan petugas, melakukan negoisasi. namun sayangnya proses negoisasi itu buntu, sehingga petugas langsung melakukan pembongkaran lapak milik para pedagang.
Salah satu Pedagang Juriyanto, mengaku menyesalkan aksi pembongkaran tersebut. sebab saat lapak miliknya dibongkar, ternyata satpol pp melibatkan orang bayaran. semestinya kata dia, pembongkaran tersebut dilakukan oleh satpol pp, bukan orang lain.
Sementara itu, Kepala Bidang Kepala Bidang Operasional Penegakan Perda Satpol Pp Pemprov Jawa Timur, Meidy Susanto ketika dikonfirmasi membenarkan jika pihaknya melibatkan orang luar, saat pembongkaran lapak.
Ia menambahkan, tahun 2007 lalu, pemprov sebenarnya sudah memberi peringatan, namun tidak ada respon. sehingga seminggu lalu, pemprov kembali berkirim surat kepada pedagang, agar segera mengosongkan tanah tersebut. sebab rencananya di atas tanah itu, akan dibangun tempat pembibitan model makanan ternak.
(1.426 views)