Komisi D Dprd Jember pekan ini akan memanggil Dinas Tenaga Kerja, dan Manajemen PT Sampoerna yang terletak di desa garahan kecamatan silo, untuk mengklarifikasi meninggalnya salah satu buruh pasca terjadinya kesurupan masal yang hampir terjadi tiap hari.

Ketua Komisi D Dprd Jember Ayub Junaedi menjelaskan, sebenarnya sudah beberapa kali komisi d memanggil disnakertrans, salah satunya untuk membicarakan persoalan ini. namun tanpa alasan jelas disnakertrans selalu mangkir. sebab sebelum peristiwa ini terjadi, komisi d sudah banyak menerima keluhan dari para buruh.

Komisi D Lanjut Ayub, akan mempertanyakan hak-hak buruh kepada manajemen pt. Sampoerna. sebab meninggalnya salah satu buruh ini menurut ayub merupakan bagian dari kecelakaan kerja. sehingga perusahaan tidak bisa lepas tangan begitu saja.

Disnakertrans Menurut Ayub, juga tidak bisa hanya tinggal diam. mereka harus ikut melakukan pendampingan, agar ribuan buruh yang bekerja disana bisa mendapatkan hak-haknya sesuai dengan aturan.

Sebelumnya, tanggal 15 juni lalu salah satu buruh samporna bagian rolling di unit 3 bernama pristanti, menjadi salah satu korban kesurupan masal yang hampir terjadi setiap hari. meski telah diupayakan berobat ke dokter dan paranormal, korban tidak juga bisa disembuhkan hingga akhirnya meninggal dunia.

Menurut Rois Suami Korban, saat itu pihak pt. Sampoerna berjanji akan menjenguk korban dirumahnya. namun hingga korban meninggal tidak ada satupun perwakilan dari pt. Sampoerna yang datang kerumahnya. korban meninggalkan seorang anak perempuan berusia 3 tahun bernama ita.

(1.250 views)