Hampir dua bulan sekali, RSD Subandi Jember menemukan anak positif terinveksi virus hiv aids. inilah yang kemudian melatar belakangi rsud subandi mengingkatkan intensitas penanggulangan HIV AIDS khususnya untuk anak-anak. Demikian disampaikan Kepala Klinik VCT RSD Subandi Jember dr Yustina Evi.
Menurut Evi, jika semakin banyak bayi pengidap hiv adis karena kurangnya kesadaran orang tua, bisa dibayangkan berapa banyak kita akan kehilangan generasi bangsa. padahal dengan penanganan yang tepat, meski ibunya positif terinfeksi HIV AIDS, anak yang dilahirkan bisa terhindar dari virus.
Evi juga berharap puskesmas lebih waspada ketika menemui kasus gizi buruk dan tbc yang terjadi pada balita. sebab jika anak terinveksi virus hiv, biasanya gejala awal yang terlihat adanya penyakit tbc atau gizi buruk. karena kondisi anak yang terinveksi hiv memiliki imun yang sangat rendah. sebaiknya ketika ada kasus gizi buruk di puskesmas, petugas puskesmas segera membawanya untuk diperiksa di klinik vct.
Berdasarkan data RSD Subandi, hingga saat ini sedikitnya sudah ada 24 balita terdeteksi positif mengidap virus hiv aids. dari 24 balita tersebut 11 diantaranya meninggal dunia di usia antara 2 hingga 4 tahun setengah. sementara sisanya sekitar 13 balita, hingga saat ini masih menjalani perawatan intensif Klinik Vct Rsud Subandi.
(1.089 views)