Sampai sejauh ini dinas pendidikan mengaku belum menerima laporan resmi dari para guru maupun uptd pendidikan, tentang munculnya persoalan dalam distribusi seragam guru. Demikian disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan Jember Subadri Habib.
Menurut Badri, setelah mendengar kabar adanya persoalan kesalahan ukuran dalam pembagian seragam guru, dirinya langsung mengumpulkan kepala sekolah dan kepala UPTD Dirinya meminta laporan evaluasi tentang seragam guru yang sudah dibagikan sejak beberapa waktu lalu.
Namun sejauh ini, belum ada satupun laporan yang masuk kepada dinas pendidikan tentang adanya persoalan. Jika memang ada persoalan, akan dilihat seberapa banyak yang salah. Jika hanya sedikit Badri menilai wajar dalam setiap proses pengadaan. namun jika ternyata lebih banyak yang salah, dinas pendidikan akan meminta rekanan bertanggung jawab.
Sementara Sekkab Jember Sugiarto ketika dikonfirmasi juga mengaku belum tahu jelas persoalan yang dikeluhkan para guru. sugiarto mengaku masih akan mempelajari keluhan dari guru, termasuk meminta penjelasan dari panitia pengadaan barang dan jasa dinas pendidikan. sebab pengadaan barang dan jasa sudah ada aturan dan spesifikasi yang jelas. jika tidak sesuai spesifikasi yang diminta, rekanan harus bertanggung jawab.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah guru mendesak rekanan pengadaan baju seragam guru bertanggung jawab. mereka juga meminta dinas pendidikan melalui uptd pendidikan memfasilitasi pengembalian seragam yang sudah dibagikan tersebut.
Rata-rata para guru mengeluh karena baju seragam yang mereka terima tidak bisa dipakai, karena tidak sesuai dengan ukurannya. para guru ini berpendapat lebih, baik dinas pendidikan memberikan kain bahan seragam dan gambar modelnya saja untuk dijahit sendiri. sehingga uang rakyat senilai 3 milyar yang dipakai untuk pengadaan seragam tersebut tidak terbuang percuma.
(1.067 views)