Sekitar 500 Petani Asal Desa Curahnongko, Wonoasri, Andong Rejo, dan Curah Takir Kecamatan Tempurejo, yang tergabung dalam Serikat Petani Perjuangan (Siper) Jember, Senin pagi, menggelar aksi unjuk rasa memperingati hari tani nasional, di halaman Pemkab dan DPRD Jember.
Koordinator Aksi Mohammad Jumain mengatakan, hari ini petani mendesak agar tanah di Desa Curah Nongko, kemudian Curah Takir, Dan Wonoasri, yang telah lama dikuasai oleh salah satu bumn, dengan status Hak Guna Usaha (HGU), segera dikembalikan kepada rakyat.
Sebab menurut Jumain, sesuai dengan perintah surat kepala bpn jawa timur tahun 2010 lalu, khusus untuk tanah curah nongko, masyarakat sudah diminta untuk membayar biaya pengukuran.
Selain itu lanjut Jumain, Siper juga meminta kepada seluruh pihak, agar menghentikan kekerasan terhadap petani, saat melakukan aksi unjuk rasa, seperti yang terjadi di beberapa tempat.
Saat berunjuk rasa di Gedung DPRD Jember, massa petani langsung ditemui Ketua Dprd Jember, Saptono Yusuf. Di hadapan para petani, Saptono berjanji akan menindaklanjuti aspirasi warga itu,,
Secara pribadi Saptono mengaku mendukung langkah yang telah ditempuh petani, untuk mendapatkan hak- haknya. Untuk itu, Ketua DPC Partai Demokrat Jember ini meminta, agar ada perwakilan yang ditunjuk, untuk bersama- sama memperjuangkan aspirasi petani.
Pantauan Kiss Fm di lapangan, unjuk rasa ratusan petani ini mendapat pengawalan ketat dari Aparat Kepolisian Resort Jember.
(1.661 views)