Peredaran Uang Palsu (Upal) di Wilayah Eks Karesidenan Besuki, mengalami peningkatan signifikan. Hingga akhir Bulan Juni lalu, Bank Indonesia mencatat ditemukan lebih dari Rp 200 Juta upal.
Pemimpin Kantor Bank Indonesia Perwakilan Jember, M Nur Zainuddin menjelaskan, jika dibandingkan dengan Juni tahun lalu, jumlah upal meningkat 12 persen lebih. Paling banyak upal tersebut berdasarkan ungkap kepolisian.
Zainuddin menambahkan, uang pecahan 100 ribu rupiah paling banyak dipalsukan, disusul kemudian 50 ribu rupiah, 20 ribu dan 10 ribu rupiah.
Zainuddin berharap kepada seluruh Masyarakat Jember, untuk tetap hati- hati pada setiap melakukan transaksi jual beli. Sebab dengan sikap teliti, antara uang asli dan palsu sangat mudah dibedakan.
Lebih lanjut Zainuddin menjelaskan, untuk mengantisipasi maraknya peredaran uang palsu, pihaknya telah bekerjasama dengan empat Polres, yakni Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi.
(972 views)