Kecewa Jawaban Polres, Warga NU Puger Datangi DPRD Jember

Sedikitnya 50 Warga Nahdlatul Ulama MWC Puger, Rabu siang, mengaku kecewa atas jawaban Polres Jember, atas penanganan kasus penganiayaan terhadap salah satu tokohnya. Karena itu mereka mengadu ke Komisi D DPRD Jember.

Ketua Tim Advokasi MWC NU Puger, Mohammad Soleh mengaku kecewa atas jawaban dari Kapolres Jember, saat menemui perwakilan Warga NU. Sebab hingga saat ini, baru satu orang tersangka yang di proses pihak kepolisian.

Padahal kata Soleh, sebelum terjadi penyerangan terhadap Ahmad Fauzi Salah Satu Tokoh NU Puger, terjadi berbagai intimidasi, serta ancaman pembunuhan kepada yang bersangkutan.

Untuk itu lanjutnya, Warga NU Puger tetap mendesak Polres Jember, segera menetapkan 4 orang pelaku, yang diduga kuat sebagai otak aksi penyerangan terhadap Tokoh NU. Soleh menduga, Polres Jember sengaja membiarkan empat pelaku tersebut, karena salah satunya merupakan oknum TNI berpangkat mayor.

Soleh menegaskan, jika kasus tersebut tidak segera dituntaskan, akan menerjunkan ribuan massa warga nahdliyin, untuk melakukan aksi unjuk rasa di Mapolres Jember.

Warga NU ditemui langsung Ketua Komisi D DPRD Jember, Ayub Junaidi. Dihadapan Warga Ayub juga menyesalkan peristiwa pemukulan salah satu tokoh NU tersebut. Dia juga mendesak Polres Jember, untuk segera menuntaskan kasus itu.

Ayub kawatir, jika tidak segera dituntaskan, akan berbuntut panjang. Sebab tidak menutup kemungkinan, kasus itu akan menimbulkan konflik horizontal di tengah masyarakat.

Meski demikian Ayub mengapresiasi sikap warga nu puger, yang telah menempuh jalur hokum. Ayub berjanji akan memangil pihak Kepolisian Resort Jember, untuk mengklarifikasi perkembangan kasus tersebut.

Secara terpisah Kapolres Jember Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Jayadi mengatakan, sejauh ini penyidik telah menetapkan seorang tersangka, atas kasus penganiayaan tersebut,, bahkan dalam waktu dekat, berkasnya sudah dinyatakan lengkap atau P 21, dan akan dilimpahkan ke kejaksaan negeri jember.

Terkait desakan 4 orang yang diduga sebagai otak aksi penyerangan, Menurut Jayadi, sejauh ini pihaknya belum memiliki bukti yang kuat, untuk menetapkan seorang tersangka baru. Meskipun katanya, tidak menutup kemungkinan, masih ada penambahan tersangka baru.

Seperti diberitakan sebelumnya di Kabar Sore Kiss Fm, Hari Rabu 30 Mei lalu, dua kelompok masyarakat di Desa Puger Kulon, terlibat bentrok. Persoalan tersebut diduga lantaran perbedaan faham keagamaan.

(1.334 views)
Tag: