Ketua Komisi C DPRD Jember mengecam ketidakberanian Dinas PU Bina Marga melaksanakan proyek swakelola, dengan alasan rawan penyimpangan. Sehingga ada 171 paket proyek perawatan dan peningkatan jalan di jember dilakukan dengan sistem penunjukan.
Ketua Komisi C DPRD Jember Mohammad Asir mengatakan, alasan PU Bina Marga menolak melakukan swakelola karena rawan penyimpangan tidak tepat. Sebenarnya semua proyek dilakukan dengan sistem apapun rawan penyelewenangan. Yang terpenting menurut asir bagaimana pengawasannya. Walaupun penunjukan jika tidak diawasi tetap saja akan terjadi penyimpangan.
Jika dilakukan swakelola Menurut Asir, volume yang bisa dikerjakan jauh lebih banyak dibandingkan dilakukan dengan penunjukan. Sebab jika dilakukan dengan sistem tender, jelas volume yang bisa dikerjakan lebih sedikit. Karena anggaran yang diterima rekanan masih ada sejumlah potongan biaya administrasi.
Sebelumnya Kepala Dinas PU Bina Marga Rasyid Zakaria menyatakan tidak ada satupun proyek swakelola yang dikerjakan oleh PU Bina Marga. Seluruh proek dilakukan oleh pihak ketiga, agar kualitas dan ketepatan wktu bisa lebih dipertanggung jawabkan.
Menurut Rasyid, proyek swakelola rangat rawan penyimpangan. Bahkan ketika terjadi keterlambatan atau pengerjaan yang tidak sesuai bestek, penggarap harus mengganti. Yang menjadi pertanyaan, apakah mungkin pns dinas pu bina marga yang gajinya dibawah 5 juta mengganti proyek pengaspalan jika ternyata terjadi kesalahan. Bisa-bisa Menurut Rasyid, akan banyak anak buahnya diperiksa aparat penegak hukum karena dinilai melakukan tindakan korupsi.
(1.116 views)