Hasil survey yang dilakukan USAID selama beberapa bulan, akan dijadikan sebuah masukan bagi perbaikan Dunia Pendidikan Jember. Demikian disampaikan Anggota Komisi D DPRD Jember, Abdul Ghafur.
Kepada sejumlah wartawan Ghafur mengaku kaget dengan hasil survey tersebut. Sebab ternyata masih banyak pengguna layanan pendidikan, masih mengeluhkan sejumlah fasilitas di sekolah.
Meski survey hanya dilakukan di 20 sekolah, Ghafur berpendapat, itu sudah cukup dan telah mewakili semua suara pengguna layanan pendidikan. Sehingga ini akan dijadikan dasar dalam proses penggangaran selanjutnya.
Paling tidak menurut Politisi PAN ini, dalam proses Perubahan APBD Tahun 2012 mendatang, akan ada pos tambahan untuk peningkatan kualitas lembaga pendidikan Di Jember.
Seperti diberitakan sebelumnya, hampir 1500 pengguna layanan pendidikan di Kabupaten Jember, mengeluhkan adanya pelecehan seksual di sekolah. Baik antara guru terhadap murid, dan murid terhadap murid.
Selain itu, hampir 4 ribu pengguna layanan Pendidikan Di Jember, mengeluhkan tidak adanya fasilitas laboratorium IPA, bahasa dan computer. Kemudian 3 ribu lebih, mengeluhkan tidak layaknya fasilitas berupa kamar mandi dan bangku siswa.
(954 views)