Tim Anggaran Pemkab Jember hingga saat ini belum bisa memastikan ada tidaknya tambahan anggaran untuk Jamkesda melalui perubahan APBD. Padahal Per 1 Juni 2012 dana jamkesda yang dianggarkan senilai 5 Milyar melalui APBD 2012 lalu, sudah habis terpakai.
Ketua Tim Anggaran Pemkab Jember Sugiarto menjelaskan, beberapa waktu lalu persoalan ini sudah dirapatkan dengan pihak rumah sakit dan dinas kesehatan. Konsep sementara akan diberlakukan sistem sharing dengan pasien. Misalnya biaya rawat inap digratiskan, tetapi biaya obat ditanggung sendiri oleh pasien. Namun konsep ini Menurut Sugiarto masih belum final, karena belum ada petunjuk yang pasti dari bupati. Bisa jadi bupati memiliki kebijakan lain dari konsep yang sudah ditawarkan.
Mengenai tambahan anggaran lanjut Sugiarto, saat ini pihaknya masih belum bisa memastikan. Sebab beban pemkab saat ini masih sangat besar. Diantaranya beban defisit senilai 68 milyar, serta sisa dana alokasi khusus yang belum terselesaikan. Jika beban-beban ini sudah terselesaikan baru progam lain akan dialokasikan melalui perubahan apbd mendatang.
Sementara Wakil Ketua DPRD Jember Miftahul Ulum mendesak pemkab segera memberikan solusi terkait persoalan ini. Sebab pasien miskin yang saat ini masih menjalani perawatan mengalami kebingungan. Jika harus keluar rumah sakit kondisi kesehatannya masih tidak memungkinkan, sedangkan jika harus bertahan sampai sembuh mereka tidak memiliki biaya.
Sebelumnya Direktur RSD Subandi Yuni Ernita menolak memberikan jaminan biaya perawatan bagi masyarakat miskin ketika dana jamkesda sudah habis. Sebab Menurut Yuni, beban yang harus ditanggung rumah sakit saat ini sudah sangat berat, apalagi jika masih harus ditambah lagi dengan beban biaya perawatan masyarakat miskin. Rumah sakit menurut yuni memiliki fungsi pelayanan kepada masyarakat, bukan sebagai dinas social.
(1.011 views)