Sejumlah juru parkir mengeluhkan adanya pungutan liar, yang dilakukan oknum Pegawai Dinas Perhubungan Jember. Hal ini terungkap saat hearing, antara juru parkir yang didampingi Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi), Dinas Perhubungan, Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, dan Komisi D DPRD Jember, Rabu siang.
Aktifis Sarbumusi Jember, Iswinarso mengatakan, Sarbumusi sempat melakukan investigasi, dan menemukan adanya pungli yang dilakukan oknum pegawai dishub, kepada jukir di beberapa titik, pada saat pergantian shift.
Menurut Iswinarso, pada saat pergantian shift, jukir harus menyetor uang hasil tarikan kepada Oknum Pegawai Dishub, yang besarannya antara 5 hingga 10 ribu rupiah. Tergantung dimana jukir tersebut ditugaskan. Semakin ramai tempat tersebut maka semakin besar pula setorannya.
Bahkan saat hearing, Iswinarso mengaku memiliki rekaman video, saat jukir menyerahkan setoran kepada oknum dishub. Untuk itu Sarbumusi mendesak dishub, segera mengambil tindakan tegas terhadap persoalan tersebut.
Aktifis Sarbumusi lainnya, Bambang Wahyudi juga mempertanyakan, setoran parkir harian kepada dinas perhubungan. Padahal katanya, saat ini parkir di jember telah diberlakukan parkir berlangganan.
Hasil investigasi Sarbumusi, per hari setiap jukir harus setor 3 ribu rupiah kepada Dinas Perhubungan. Padahal jumlah jukir di Jember ada sekitar 320 orang. Itu artinya, setoran dari jukir setiap hari mencapai 960 Ribu Rupiah. Kalau dihitung lagi, dalam satu bulan mencapai 28 Juta 800 Ribu Rupiah dan per tahunnya mencapai 340 Juta Rupiah.
Menanggapi persoalan tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Jember, Juwarto beralasan, persoalan setoran harian, itu merupakan hasil parkir dari kendaraan di luar Jember. Itupun akan masuk ke kas daerah. Hanya saja ketika ditanya oleh Iswinarso soal dasar hukumnya, Juwarto mengaku masih akan mempelajarinya lagi. Mengenai pungutan yang dilakukan oleh oknum pegawainya pada pergantian shift jukir, Juwarto mengaku akan melakukan pemeriksaan, kepada seluruh stafnya.
Sementara Ketua Komisi D DPRD Jember, Ayub Junaidi menyayangkan adanya pungli yang dilakukan oknum dishub tersebut. Ketua GP Ansor Jember ini meminta dishub untuk menindak tegas oknum tersebut.
Ayub juga menyayangkan adanya setoran harian, yang masih dibebankan kepada jukir. Sebab selama ini, gaji jukir masih jauh dari angka kebutuhan hidup layak. Jika memang masih ada setoran, lebih kata Ayub, parkir berlangganan dihapus, dan dikembalikan ke parkir insidentil.
Dalam hearing tersebut, juru parkir juga menuntuk kenaikan upahnya. Sebab sampai hari ini, gaji mereka di bawah upah minimum kabupaten. Parahnya lagi, jukir tidak diberikan jamsostek.
(1.487 views)