Ribuan massa PDI Perjuangan Selasa pagi menggelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Jember. Massa berkumpul di Alun-Alun Jember, kemudian melakukan long march menuju Kantor DPRD Jember dengan pengawalan ketat pihak kepolisian.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jember Bukri beserta beberapa legislator pdi perjuangan lainnya, masuk ke gedung dewan ditemui Wakil Ketua DPRD Jember Marzuki Abdul Ghofur, Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa Abdul Halim, Anggota FKB Mohammad Hafidi, dan Ketua Komisi A DPRD Jember Mohammad Jufreadi.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan yang juga Ketua Komisi C DPRD Jember Mohammad Asir, meminta DPRD memfasilitasi pengiriman surat terbuka penolakan rencana kenaikan Harga BBM ke DPR RI melalui fax. Sebab kenaikan bbm dinilai menyengsarakan rakyat, yang saat ini sudah tercekik dengan kenaiakan harga barang.
Aksi yang dilakukan massa PDI Perjuangan ini lanjut Asir, bukan bertujuan untuk menurunkan SBY dari kursi kepresidenan. Tetapi aksi ini hanya untuk mengkritik kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat.
PDI perjuangan mendesak pemerintah menguasai kembali aset rakyat, yang saat ini dikuasai pihak asing. Sebab dengan aset tersebut dipastikan akan mampu membawa kesejahteraan bagi rakyat, tanpa harus menaikkan Harga BBM.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan yang juga sebagai Korlap Aksi Bukri membantah isu yang berkembang di masyarakat, bahwa aksi yang dilakukan Massa PDI Perjuangan akan melakukan blokade jalan Propinsi Jember Surabaya.
Menurut Bukri, dalam aksi ini PDI Perjuangan hanya ingin menyampaikan aspirasinya, bukan untuk menggangu ketertiban umum. Bukri juga meminta pihak kepolisian menangkap dan menindak tegas massa yang dinilai menggangu ketertiban umum, karena sebelumnya sudah di instruksikan untuk melakukan aksi damai dan tertib.
Sementara pihak Kepolisian Resort Jember menerjunkan sedikitnya 800 personil untuk melakukan pengamanan aksi unjuk rasa menolak rencana kenaikan harga bbm, baik yang dilakukan di DPRD Jember maupun di lapangan rambipuji selasa siang. Selain itu tni juga sudah menyiapkan sedikitnya 600 personil dengan senjata lengkap, yang berasal dari Kodim 0824, Brigif 9 Armed, Yonif 509 dan Batalyon 515 Tanggul. Seluruh Anggota TNI standby di markas masing-masing dengan dibekali senjata lengkap dengan peluru karet dan peluru hampa untuk antisipasi menghalau aksi massa.
(987 views)