Kapolres Jember Ajun Komisaris Besar Polisi Jayadi menegaskan, akan menindak tegas pengunjuk rasa, yang berniat akan melakukan pemblokiran jalan utama di Wilayah Jember.
Kepada sejumlah wartawan, Jayadi menjelaskan, di dalam negara demokrasi seperti Indonesia, siapapun berhak untuk menyuarakan aspirasinya melalui aksi turun jalan. Namun katanya, harus tetap berdasarkan aturan yang berlaku.
Jangan sampai kata Jayadi, aksi unjuk rasa yang dilakukan elemen masyarakat, justru menyebabkan kerugian pada masyarakat sendiri. Misalkan dengan memblokir jalan dan merusak fasilitas umum.
Ketika disinggung rencana aksi unjuk rasa ribuan kader PDI Perjuangan Selasa besok, Jayadi mengaku Kepolisian Resort Jember akan menerjunkan sekitar 800 personil, untuk mengamankan aksi tersebut.
Sementara itu Dandim 0824 Jember, Letkol Infanteri Irwan Subekti mengaku menyiapkan 600 personil TNI on call, dari berbagai satuan. Dimana 600 personil tersebut siap untuk diternjukan kapan saja, jika sewaktu- waktu dibutuhkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa.
600 personil itu kata Irwan, akan dilengkapi dengan senjata lengkap, namun dengan peluru karet dan hampa. Ini dikawatirkan terjadi aksi anarksi pada saat unjuk rasa.
Secara terpisah, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Jember, Lukman Winarno mengaku, sekitar 3 ribu lebih anggota dan simpatisan PDI Perjuangan Jember, selasa besok akan turun jalan, untuk menolak rencana pemerintah menaikkan Harga BBM.
(1.145 views)