Penyakit tomcat yang sepekan terkahir mnghebohkan Warga Surabaya dan Malang, saat ini sudah mulai terjadi di Jember. Dinas Kesehatan Jember mencatat Seorang Warga Sukorejo Bangsalsari diketahui terjangkit penyakit kulit akibat gigitan serangga ini.
Humas Dinas Kesehatan Yumarlis menjelaskan, dirinya menerima informasi dari Dokter Puskesmas Bangsalsari, bahwa seorang warga desa sukorejo sudah terjangkit penyakit tomcat. Namun sejauh ini belum diketahui dengan pasti apakah gigitan serangga tersebut terjadi di bangsalsari atau dikota lain. Sebab saat ini mobilitas masyarakat cukup tinggi. Sehingga tidak menutup kemungkinan awal terjangkit di Surabaya atau Malang, baru diketahui ketika sampai di Jember.
Penyakit tomcat lanjut Yumarlis, sebenarnya bukan termasuk penyakit berbahaya. Tanda-tandanya biasanya permukaan kulit radang disertai bintik-bintik bernanah, mirip penyakit herpes. Jika datang ke puskesmas akan diberi salep dan antibiotik, dalam waktu 5 sampai 7 hari akan mengering dengan sendirinya.
Diberitakan beberapa media, wabah penyakit tomcat pertama kali ditemukan di apertemen mewah di daerah Kenjeran Surabaya. serangga mirip semut bersayap dengan badan belang merah hitam ini sebenarnya sahabat bagi petani. Sebab dengan toksin yang selalu keluar dari tubuhnya, mampu membasmi hama padi seperti wereng coklat sebagai makanannya.
Serangga yang dikatakan 12 kali lebih beracun dibanding ular cobra ini berkembang biak dan menyukai daerah lembab. Karena terjadi panen padi dimusim penghujan seperti saat ini, populasi wereng yang menjadi makanannya berkurang. Sehingga tomcat yang senang dengan cahaya terang ini terbang ke tempat lain untuk mencari makanan.
Pakar serangga Institute Pertanian Bogor Aunu Rauf disalah satu media nasional mengatakan, tomcat sebenarnya tidak menggigit ataupun menyengat. Hanya saja ketika dalam kondisi terancam, tomcat akan mengeluarkan cairan beracun bernama paederin.
Untuk itu jika masyarakat melihat adanya tomcat di rumah sebaiknya tidak dipencet untuk membunuhnya, tetapi cukup dihalau dengan tiupan. Sebab ketika dipencet justru cairan beracun akan keluar. Apabila sudah terlanjur terkena cairan beracun, aunur menyarankan segera dicuci dengan air sabun untuk sedikit menetralisir cairan beracun dari tubuh tomcat.
(1.193 views)