Pemkab jember mengalami kesulitan untuk mengambil langkah kongkrit, dalam upaya menyelesaikan banjir tahunan yang terjadi di Wilayah Desa Wonoasri Kecamatan Tempurejo. Padahal sejak puluhan tahun lalu, daerah tersebut rutin menjadi korban banjir genangan tiap musim penghujan.
Humas Pemkab Jember Sandi Suwardi Hasan menjelaskan, sejauh ini belum ada persepsi yang sama antara pemerintah daerah dengan pihak perkebunan. Memang daerah tersebut merupakan wilayah perkebunan, tetapi sungai yang mengalir di lahan tersebut merupakan wilayah dinas pengairan.
Bupati lanjut Sandi, beberapa bulan lalu sudah berkoordinasi dengan PTPN sebagai pemilik wilayah, untuk segera mengambil langkah-langkah. Apakah akan dilakukan sendiri oleh PTPN atau bersama dengan pemkab, secara tehnis akan dibahas oleh dinas pengairan dan Tim Tehnis PTPN.
Diberitakan sebelumnya, sejak awal januari lalu hingga maret ini saja sudah 2 kali warga desa wonoasri menjadi korban banjir. Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, korban material dan psikologis tidak bisa dihindari. Masyarakat Wonoasri yang sebagain bekerja sebagai buruh kebun, terpaksa tidak bisa melakukan aktifitasnya,, padahal mereka dibayar harian oleh PTPN.
(970 views)