Wakil Ketua DPW PKNU Anwar Sadad dan Imam Ghozali Aro (IGA) beda pemahaman tentang pembekuan DPC PKNU Jember. Jika DPW menilai IGA ditunjuk sebagai caretaker dan wajib menyiapkan muscabsus, sementara IGA berpendapat dirinya hanya ditunjuk sebagai pejabat sementara dan tidak berkewajiban menyiapkan muscabsus.
Wakil Ketua DPW PKNU Jawa Timur Anwar Sadad ketika dikonfirmasi per telfon mengatakan, karena dinilai roda organisasi DPC PKNU Jember tidak jalan, dan belum adanya koordinasi yang baik antara dewan suro dengan dewan tanfidz, maka DPP mengambil keputusan membekukan kepengurusan DPC PKNU Jember. Artinya ketua tanfid dan seluruh jajarannya ke bawah dinonaktifkan.
Selanjutnya DPW PKNU Jawa Timur menunjuk Imam Ghozali Aro atau yang lebih dikenal dengan nama IGA, sebagai ketua caretaker. Sesuai aturan, caretaker yang ditunjuk berkewajiban menyiapkan dilakukannya musyawarah cabang khusus. Paling lambat 3 bulan setelah keluarnya SK Caretaker, harus sudah ada keputusan kepengurusan DPC PKNU Jember definitive.
Sementara Imam Ghozali Aro membantah dirinya ditunjuk sebagai Ketua Caretaker DPC PKNU Jember. Tetapi dirinya ditunjuk sebagai pejabat sementara ketua tanfid, karena DPP melakukan reposisi kepengurusan DPC PKNU Jember. Dimana Ketua Tanfid Sebelumnya Marzuki Abdul Ghofur, ditempatkan sebagai Wakil Ketua Dewan Suuro menggantikan Gus Mamak, yang pindah ke PPP.
IGA mengaku tidak tahu sampai kapan dirinya ditugaskan sebagai Pj Ketua Tanfid DPC PKNU Jember. Tetapi yang jelas, sebagai Pj tidak ada perintah ataupun kewajiban baginya, menggelar musyawarah cabang khusus untuk membentuk kepengurusan DPC PKNU Jember Definitif.
Sebagai Pejabat Sementara lanjut IGA, dirinya tidak ditugaskan menggelar muscabsus, tetapi hanya bertugas melakukan konsolidasi di internal DPC PKNU Jember. Targetnya roda organisasi DPC PKNU Jember yang selama ini dipandang tidak berjalan normal, bisa kembali normal agar cita-cita para ulama menjadikan PKNU sebagai partai yang besar tercapai.
(1.540 views)