16 Warga Iran, Australia Dan Inggris Kamis siang memaksa masuk ke Nusa Barong, untuk mencari keluarga mereka yang menjadi korban kapal tenggelam di Perairan Prigi beberapa waktu lalu. Meski pihak keamanan laut TNI AL melarang, mereka nekat sewa perahu nelayan.
Ketua PMI Jember Sandi Suwardi Hasan menjelaskan, tiga orang perwakilan warga negara asing ini sebelumnya sudah mendatangi Polda Jatim dan PMI Propinsi Jawa Timur, untuk meminta ijin masuk ke Nusa Barong. Sehingga ketika sampai di Jember, mereka langsung datang ke markas PMI.
PMI lanjut Sandi, hanya berwenang memberikan fasilitas tempat istirahat, makan minum dan mengantarkan mereka sampai di Kecamatan Puger. Mengenai apakah mereka diijinkan masuk ke nusa barong atau tidak menjadi kewenangan pihak imigrasi dan kepolisian tentu dengan pertimbangan keamanan.
Kepala Seksi Pengawasan Dan Penindakan Kantor Imigrasi Jember Suryo Tarto menjelaskan, pada prinsipnya imigrasi tidak bisa melakukan pelarangan bagi warga negara asing untuk masuk ke Indonesia, sepanjang mereka sudah memenuhi persyaratan keimigrasian.
Bahkan hari Selasa lalu Kantor Imigrasi Jember menerima telegram dari Departemen Luar Negeri, yang menyatakan bahwa ada permintaan resmi dari Kedutaan Irak, Iran dan Afganistan agar Pemerintah Indonesia membantu mempertemukan korban kapal tenggelam dengan keluarganya. Karena khawatir akan berdampak terhadap hubungan bilateral indonesia dengan ketiga negara tersebut, imigrasi menyarankan pihak kepolisian tidak mempersulit keluarga korban yang akan masuk.
Salah satu Keluarga Korban Ali Husaini mengatakan, mereka sudah melihat 13 korban selamat serta 37 jenasah korban di Surabaya. Tetapi ternyata mereka semua bukan keluarganya. Karena mereka masih sangat yakin keluarganya berada di Nusa Barong, mereka memaksa akan melakukan pencarian sendiri.
Sesampai di Puger pihak kemanan laut angkatan laut sebenarnya tidak mengijinkan mereka masuk Nusa Barong, dengan pertimbangan cuaca tidak menentu. Apalagi ketinggian ombak di Perairan Nusa Barong mencapai 4 meter. Tetapi mereka tetap bersikeras akan melakuikan penyisiran sendiri.
Akhirnya mereka memutuskan menyewa dua kapal nelayan setempat untuk menuju nusa barong, masing masing seharga 4 juta rupiah. Setelah membuat surat pernyataan resiko menjadi tanggung jawab mereka sendiri dengan diantar nelayan lokal mereka berangkat ke nusa barong.
(1.406 views)