PMI membentuk tim khusus tanggap bencana, beranggotakan minimal 25 orang dengan keahlian khusus. Tim ini yang nantinya akan turun pertama kali ketika terjadi bencana di suatu daerah. Demikian disampaikan Ketua PMI Jawa Timur Imam Utomo kepada sejumlah wartawan.
Menurut Imam, saat ini untuk propinsi sudah membentuk 2 tim tanggap bencana. Mereka masing-masing memiliki keahlian yang cukup memadai, baik bidang dapur umum, penanganan pertama maupun evakuasi. Idealnya memang satu tim beranggotakan 50 orang. Tetapi saat ini Propinsi Jawa Timur baru mampu membentuk 2 tim yang masing-masing beranggotakan 25 orang personil.
Sehingga kejadian di nias beberapa waktu lalu, dimana tim pmi terpaksa dipulangkan karena ternyata sesampai di lokasi bencana mereka tidak memiliki kemampuan apapun. Kedepan tim yang diterjunkan untuk membantu ketika terjadi bencana, harus benar-benar memiliki kecakapan khusus.
Dalam waktu dekat Imam Utomo berharap, PMI seluruh kabupaten dan kota juga membentuk minimal satu tim tanggap bencana seperti propinsi. Sebab untuk mempercepat respon, tim kabupaten dan kota inilah yang pertama kali harus sampai di lokasi bencana. Baru ketika mereka merasa kekurangan tenaga, propinsi dan kabupaten terdekat akan membantu mengirimkan personilnya.
(1.125 views)