Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan mensertifikasi 100 wartawan dari 6 kabupaten sebagai Relawan BNPB. Demikian disampaikan Direktur Pusat Data Informasi Dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, usai membuka acara pelatihan tehnis lapangan penanggulangan bencana bagi Jurnalis, Senin malam.
Kepada sejumlah wartawan, Sutopo menjelaskan, selama ini BNPB belum memiliki relawan yang berasal dari kalangan wartawan. Untuk itu pelatihan yang digelar di Jember ini, akan dijadikan proyek percontohan nasional. Diharapkan nantinya pasca pelatihan, wartawan memiliki kemampuan khusus di bidang kebencanaan.
Sebab tidak bisa dipungkiri, pada saat terjadi bencana jarang sekali wartawan yang ikut terlibat langsung pada proses penanganan. Wartawan pada saat di lapangan hanya mengambil gambar dan berita saja. Padahal berdasarkan amanah undang-undang, setiap orang punya kewajiban untuk ikut terlibat aktif dalam bencana.
Untuk itu Sutopo berharap, pasca pelatihan tehnis ini paling tidak pola fikir wartawan sudah berubah. Jika dulunya hanya bertugas sebagai pencari berita pada saat terjadi bencana, maka hari ini berubah sebagai Relawan.
Pelatihan tehnis lapangan penanggulangan bencana bagi jurnalis, merupakan kerjasama antara BNPB dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Jember. Pelatihan digelar sejak Senin kemarin hingga Rabu besok. Selain menerima materi berupa teori, 100 wartawan dari 6 kabupaten akan mendapat materi lapangan.