Seiring makin melambungnya harga beras di pasaran, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) berencana akan mengaktifkan kembali lumbung padi di pedesaan. Sebab meskipun petani sebagai produsen, jika harga beras naik tentu saja petani juga ikut menjadi korban.
Ketua HKTI Jawa Timur Kadar Usmadi mengatakan, sebenarnya oleh nenek moyang kita petani sudah diajarkan hukum pasar. Ketika musim panen jumlah padi banyak, tentu harga akan turun. Sehingga dibutuhkan lumbung padi untuk menahan hasil panen sampai harga membaik.
HKTI lanjut Kadar, akan berupaya menjalin kerjasama dengan petugas penyuluh lapangan, agar petani mampu menghasilkan panen dengan kualitas yang bagus. Jangan sampai kualitas padi petani menurun drastis akibat disimpan lama di lumbung padi. Juga dibutuhkan campur tangan pemerintah daerah untuk mensukseskan progam lumbung desa tersebut.
Senada dengan Kadar, Ketua HKTI Jember Jumantoro menilai lumbung desa merupakan solusi terbaik bagi petani. Selama ini ketika terjadi paceklik, petani ikut merasakan sulitnya membeli beras. Karena meskipun petani produsen padi, tetapi petani juga konsumen beras. Dengan lumbung desa ini petani masih memiliki cadangan gabah, ketika terjadi lonjakan harga beras.
(1.209 views)