Lima orang yang diduga menjadi penggerak warga untuk melakukan pembabatan pohon karet milik PT Hasfarm,  diduga melarikan diri ke luar kota.

Kepada Kiss FM Kasatreskrim Polres Jember, Ajun Komisaris Alith Alarino mengaku, minggu kemarin rencananya Tim Buser Polres Jember akan melakukan penangkapan. Namun sayangnya ke lima orang yang telah menjadi target operasi tidak ada di rumahnya.

Alith menambahkan saat ini polisi masih melakukan pencarian terhadap kelimanya. Namun sayang ketika disinggung siapa saja ke lima orang itu, alith masih merahasikanya. Berdasarkan bukti rekaman video dan sejumlah gambar yang ada di tangan polisi, ke lima orang tersebut selalu terlihat berada di barisan terdepan pada saat melakukan pengrusakan pohon karet.

Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan warga dari tiga kecamatan melakukan aksi pengrusakan terhadap pohon karet milik PT Hasfarm. Aksi ini dipicu karena warga mengklaim sebagai ahli waris yang berhak atas lahan tersebut. Akibat aksi pembabatan selama dua hari itu, ribuan pohon karet di 20 hektar lahan habis.

Berdasarkan data di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Jember, Tanah tersebut merupakan Hak Guna Usaha (HGU) yang dikeluarkan BPN Pusat kepada PT Hasfarm. HGU tersebut dikeluarkan BPN pusat Sejak tahun 2004 dan berlaku hingga tahun 2030 mendatang.

(1.097 views)