Kepala Kepolisian Resort Jember Ajun Komisaris Besar Polisi Samudi, mengaku telah mengantongi otak aksi pembabatan pohon milik PT Hasfarm di Dusun Sukokulon Desa Pondokdalem Kecamatan Semboro. Pernyataan ini disampaikan Samudi usai menggelar pertemuan dengan Forum Pimpinan Daerah dan BPN, Kamis siang.

Kepada sejumlah wartawan Samudi menjelaskan, otak aksi pembabatan tersebut bernama Sumarto dan sekarang berdomisili di Jakarta. Ia mengaku akan memproses yang bersangkutan ke ranah hokum, karena telah melakukan aksi provokasi terhadap masyarakat sehingga terjadi aksi pengrusakan.

Terkait sikap Polisi terhadap aksi pengrusakan di lapangan, Samudi mengaku, sebenarnya pihaknya ingin memberikan tindakan represif. Namun ada kekawatiran akan jatuh korban di kedua belah pihak. Terkecuali jika terjadi aksi anarkis maka polisi akan bertindak tegas.

Sementara itu, Kepala Bagian Operasi Polres Jember, Komisaris Polisi Budiharto mengaku telah menerjunkan 200 anggota 30 diantaranya bersenjata lengkap, ke lokasi pembabatan pohon karet milik PT Hasfarm.

Menurut Budiharto, sengaja polisi mempersenjatai diri karena berdasarkan informasi terakhir yang masuk, warga membawa senjata tajam seperti celurit dan parang Meski demikian, sesuai perintah Kapolres, polisi tidak akan melakukan tindakan represif  terhadap warga, karena dikawatirkan jatuh korban.

Pantauan Kiss Fm di lapangan, usai menggelar pertemuan, Kapolres Jember beserta Forpimda dan BPN Jember langsung bergerak menuju lokasi kejadian, untuk melakukan dialog terhadap warga. Informasi yang berhasil dihimpun Kiss Fm, Hingga Kamis siang, warga yang mengklaim sebagai ahli waris kembali melakukan aksi pembabatan. Padahal Rabu kemarin, setelah Kapolres Jember melakukan dialog warga menghentikan aktifitas pembabatan.

(2.010 views)