Petani tembakau Na-Osh meminta bantuan dana kepada Pemerintah Provinsi, untuk memperbaiki 11 gudang pengeringan tembakau yang terbakar sepanjang tahun 2011. Hal ini dilakukan karena pemerintah Kabupaten Jember sendiri, ternyata tidak bisa mengalokasikan anggaran untuk perbaikan gudang yang terbakar.
Ketua Asosiasi Petani Tembakau Besuki Na-Osh Abdul Halim Hamam menceritakan, tahun 2010 lalu petani tembakau mendapatkan bantuan dana perbaikan 11 gudang dari 25 gudang yang terbakar. Masing-masing gudang mendapatkan bantuan 8 juta rupiah. Sementara dari Pemkab Jember sendiri asosiasi sudah mengajukan permohonan bantuan sejak 3 tahun lalu, tetapi sampai sekarang tidak juga terealisasi.
Saat ini luas areal tanam tembakau Na-Osh banyak menyusut. Karena itu Hamam berharap pemprov memberikan bantuan perbaikan gudang pengeringan milik petani yang terbakar, agar mereka yang saat ini tidak menanam tembakau bisa lebih bergairah lagi.
Penyebab terbakarnya gudang menurut Hamam, diperkirakan selain akibat arus pendek juga karena maraknya petasan. Petasan saat ini jauh lebih rawan dibanding petasan jaman dulu. Sekarang petasan meldak bukan di bawah tapi diatas, sehingga percikan api dari atas tersebut tidak jarang jatuh mengenai atap gudang hingga terbakar.
Mengenai kemungkinan terjadinya sabotase hamam menilai sangat minim bahkan bisa jadi mustahil dilakukan. Sebab stock tembakau saat ini sangat sedikit, sementara tenaga kerja melimpah. Sehingga jika melakukan sabotase justru akan semakin merugikan tenaga kerja itu sendiri.
(1.500 views)