Kepala Humas Rumah Sakit Umum Dokter Subandi Justina Evy Tywaswati, mengaku khilaf dan meminta maaf kepada wartawan atas pernyatannya beberapa waktu lalu, yang sempat menyebut wartawan sebagai provokator.

Didampingi Kuasa Hukum RSU Dokter Subandi Mohammad Holili, Evy mengatakan pada saat dikonfirmasi wartawan, ia dalam kondisi tertekan. Sebab ada banyak pekerjaan yang harus segera ia selesaikan.

Sehingga pada saat didatangi wartawan, ia sempat melontarkan pernyataan seperti itu. Dokter spesialis kejiwaan itu mengaku tak ada maksud untuk melecehkan profesi seorang wartawan. Ia juga berjanji kejadian serupa tidak akan terjadi lagi di masa yang akan datang.

Sementara itu, Koordinator Divisi Hukum Dan Advokasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Jember, Purcahyono Juliatmoko berharap agar kejadian serupa tidak akan terjadi lagi.

Apalagi lanjut Juliatmoko, profesi seorang wartawan sebenarnya tak jauh beda dengan seorang dokter maupun pengacara, yang juga diatur dalam undang- undang. Jadi kata dia, jika memang salah satu narasumber tidak bersedia menyebutkan identitas maka wartawan wajib merahasiakannya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Humas RSU Subandi Justina Evy Tyaswati oleh PWI dinilai telah melecehkan wartawan. Sebab pada saat tiga orang wartawan harian melakukan peliputan di RSU Subandi, Evy melontarkan pernyataan cukup menyakitkan. Ia menyebut wartawan sebagai seorang provokator.

(1.590 views)