Keberadaan kelompok yang menamakan diri Negara Islam Indonesia sejak lama diketahui. Namun diduga kelompok nii dibiarkan tetap hidup untuk kepentingan operasi intelijen. kecurigaan ini dikemukakan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Jawa Timur Hamy Wahyunianto kepada sejumlah wartawan.
Menurut Hami, dalam dunia intelejen memang biasa terjadi pembiaran, yang suatu saat akan dipakai lagi untuk kepentingan tertentu. Hami berharap di era kepemimpinan SBY ini operasi itelejen semacam ini tidak lagi dilakukan oleh pemerintah. Jika memang masih ada, mungkin hanya dilakukan oleh oknum tertentu.
kepentingan intelijen ini lanjut hami sangat sulit di tebak apalagi oleh masyarakat awam. Hami sangat mendukung jika kemudian pemerintah Propinsi Jawa Timur melarang keberadaan NII melalui berbagai aturan termasuk perda. Sebab di daerah Jawa Timur sendiri beberapa mahasiswa asal malang juga sempat menjadi korban gerakan nii.
Lebih jauh Hami menjelaskan, awalnya PKS sempat khawatir, berkembangnya isu NII dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk mendiskreditkan PKS. Sebab semua orang sudah tahu bahwa PKS merupakan partai politik dengan ciri keislaman yang sangat kental. Untungnya lanjut Hami, belakangan publik mengetahui bahwa tokoh yang sering berkunjung dan memberikan sumbangan ke pondok zaytun merupakan tokoh di luar PKS.
(1.353 views)