Komisi A DPRD Jember minta Badan Kepegawaian Daerah melakukan bersih-bersih terhadap staf di internalnya. Sebab akhir-akhir ini Komisi A banyak mendapat laporan dari masyarakat, tentang adanya oknum BKD meminta uang untuk kelulusan CPNS.
Ketua Komisi A DPRD Jember Mohammad Jufreadi mengatakan, dirinya secara pribadi maupun beberapa anggota Komisi A yang lain, mendapat laporan bahwa ada oknum yang meminta sejumlah uang. Bahkan terbukti, yang membayar memang masuk sebagai salah satu peserta CPNS yang dinyatakan lulus beberapa waktu lalu.
Bahkan lanjut Jufreadi, ada rumor yang menyatakan bahwa akan ada penerimaan cpns susulan. Anehnya lagi oknum tersebut tahu betul nama-nama peserta yang akan dinyatakan lulus. Bisa jadi oknum tersebut bermain dengan universitas sebagai penilai, untuk melihat no rangking hasil seleksi. Karena itu Komisi A minta BKD melakukan investigasi, termasuk mulai memilih universitas yang memiliki kredibilitas untuk persiapan CPNS 2011.
Sementara Kepala BKD Jember Miati Alvin mengatakan, secara formal tidak pernah ada pungutan apapun untuk proses CPNS, karena semua sudah dianggarkan di BKD. Tetapi Miati Alvin juga membenarkan adanya laporan tentang adanya oknum yang meminta sejumlah uang. Bahkan hal ini tidak hanya terjadi tahun ini saja tetapi hampir setiap tahun terjadi.
Namun sejauh ini lanjut Miati Alvin, pihaknya belum bisa membuktikan siapa oknum yang dimaksud. Karena itu Alvin meminta kepada seluruh masyarakat ataupun anggota dewan, untuk menyampaikan secara pribadi kepadanya identitas jelas pelaku. Sehingga memudahkan bagi bkd untuk memberikan tindakan tegas.
Miati menjamin tidak ada kebocoran pengumuman CPNS. Sebab Universitas Negeri Jakarta tidak menyertakan soft copy rangking, tetapi hanya hardcopy saja. Bahkan saat hardcopy tersebut dating, BKD mengundang berbagai pihak sebagai saksi termasuk Komisi A. Hanya saja karena saat itu Komisi A sedang ada agenda kerja ke Bali tidak ada anggota komisi a yang hadir di kantor BKD.
(1.443 views)