Lagi-lagi intimidasi menimpa wartawan pada saat melakukan tugas peliputan. Kali ini menimpa dua orang Wartawan Harian Radar Jember, Eko Setia Budi dan Hafid Ansori. Rabu pagi ditemani Pemimpin Redaksi Radar Jember, dua wartawan itu melaporkan aksi intimidasi serta ancaman pembunuhan ke Mapolres Jember.
Menurut Hafid Ansori, intimidasi itu bermula pada saat dirinya dan Eko Setia Budi, meliput peristiwa penggrebekan warga terhadap salah satu kos-kosan di Jalan Mohammad Yamin Kelurahan Tegal Besar, selasa malam.
Dia menerangkan, sekitar pukul 21 selasa malam, dirinya mendapatkan informasi dari warga telah terjadi penggerebakan di salah satu kos-kosan yang beralamat di jalan tersebut. Saat itu juga dia dan Eko meluncur ke lokasi untuk mengecek kebenaran informasi tersebut. Setibanya di lokasi ternyata warga sekitar telah berkerumun di kos-kosan tersebut.
Hafid mengaku, saat itu dirinya telah melakukan wawancara kepada Ketua RT setempat terkait peristiwa penggerebakan tersebut. Pada saat akan meninggalkan lokasi kejadian, ada satu orang yang mengaku salah satu orang tua penghuni kos-kosan memanggilnya.
Hafid menambahkan, saat itu dia langsung mengancam dan mengintimidasinya agar tidak memberitakan peristiwa tersebut. Jika sampai ter ekspos di media, orang tersebut mengancam akan membunuh Hafid dan Eko.
Sementara Kasatreskrim Polres Jember, Ajun Komisaris Polisi Kusworo Wibowo ketika dikonfirmasi mengaku telah menerima laporan tersebut. Kusworo berjanji akan segera memproses kasus intimidasi tersebut.
Bahkan lanjut Kusworo, jika hari ini memungkinkan pihaknya akan menurunkan anggota nya ke lapangan, untuk melengkapi informasi pendukung.
Secara terpisah, ketua RT 4 RW 5 Lingkungan Tegal Besar, Karim membenarkan jika semalam terjadi penggerebekan oleh warganya di salah satu kos-kosan di daerahnya. Penggerebekan itu terjadi sekitar pukul 20.00 semalam Namun dia mengaku tidak paham betul bagaimana kronologis kejadiannya, karena ketika ia tiba di tempat kejadian, warga telah berkerumun di lokasi.
Sementara pihak sekolah SMU Unggulan Darus Solah mengaku akan menindaklanjuti peristiwa penggrebekan itu. Rabu pagi, pihak sekolah memanggil orang tua siswa, Ketua RT, empat laki-laki yang menjadi tamu di kos-kosan, untuk meminta klarifikasi atas peristiwa tersebut.
(1.927 views)