Sejumlah elemen masyarakat dan organisasi mahasiswa jember, senin pagi, mendeklarasikan posko pengaduan masyarakat di Halaman DPRD Jember.
Salah satu aktifis yang ikut mendeklarasikan posko pengaduan, Ahmad Mufti mengatakan, gerakan yang dilakukan pihaknya terinspirasi dari gerakan tokoh lintas umat beragama yang beberapa waktu lalu merealease 18 kebohongan publik yang dilakukan pemerintah.
Di Jember sendiri lanjut Mufti, banyak ketimpangan dan persoalan yang dialami masyarakat akibat kebijakan pemerintah. Sebut misalkan, persoalan yang sering dialami buruh migran yang selama ini di kawal SBMI, ternyata belum mendapat perhatian maksimal dari pemerintah. Berangkat dari persoalan tersebut, 10 elemen masyarakat dan mahasiswa sepakat untuk mendirikan posko di masing-masing sekretariatnya.
Lebih lanjut Mufti menerangkan, posko pengaduan masyarakat ada di 10 titik, diantaranya, KS GMNI, SBMI, Sketsa, IPPNU, IPNU, IKIP PGRI JEMBER, PC PMII Jember, Sarbumusi, UK PKM Tegal Boto, dan Serbuk. Mufti berharap, jika ada masyarakat yang merasa tertindas dengan kebijakan pemerintah, untuk mengadu ke posko pengaduan tersebut.
(1.204 views)