Keberadaan Pj bupati Jember Teddy Zarkasih yang sudah ditetapkan mendagri, nampaknya belum mampu mempercepat proses pembahasan R-APBD 2011 seperti yang diharapkan. Hal ini menyusul batal digelarnya rapat Banmus untuk mengagendakan paripurna yang rencananya akan digelar Senin siang.
Pengagendaan rapat Banmus tersebut awalnya direncanakan akan dibahas dalam rapat unsur pimpinan DPRD Jember Jumat pekan lalu. Tetapi menurut salah satu anggota Banmus Ayub Junaedi, rapat pimpinan komisi dan fraksi Jumat lalu batal dilaksanakan, karena staf ahli DPRD Jember sedang tidak berada ditempat. Padahal dalam rapat tersebut selain akan membicarakan agenda rapat Banmus juga akan membahas soal tuntutan asosiasi kepala desa agar DPRD Jember mensomasi gubernur.
Sejauh ini lanjut Ayub, pimpinan DPRD Jember belum mengagendakan kapan unsur pimpinan komisi dan fraksi akan dipanggil. Sebab sejak Senin siang ketua DPRD Jember Saptono Yusuf sedang mengikuti rapat bersama badan pemeriksa keuangan (BPK). Sementara 3 orang wakil ketua DPRD Jember juga sedang ada tugas diluar kantor. Meski demikian Ayub meminta pimpinan DPRD tidak terpengaruh dengan aksi unjuk rasa sebagain kelompok masyarakat. Yang terpenting pembahasan APBD harus segera dilakukan karena menyangkut kepentingan masyarakat Jember secara keseluruhan.
Diberityakan sebelumnya, sejak turunnya SK mendagri terkait penonaktifan bupati Jember Mza Jalal karena diduga terlibat kasus korupsi September lalu, seluruh agenda kegiatan DPRD Jember terkait pembahasan RAPBD 2011 lumpuh total. Pro kontra penunjukan bupati Jember hampir setiap hari mewarnai gedung DPRD Jember. Hingga Teddy Zarkasi mulai bertugas akhir pekan lalu, DPRD Jember masih juga belum menentukan jadwal pembahasan RAPBD 2011 yang pastinya menyangkut kelanjutan hidup 2,3 juta rakyat Jember// padahal ada batas waktu yang sudah ditentukan tentang pengesahan APBD tersebut.
(1.327 views)