Pelaksanaan Pemilu Kada Kabupaten Jember, masih menyisakan beberapa persoalan. Sebut misalkan, ketidakpuasan dan penolakan dari tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati, terhadap hasil Pemilu Kada Jember. Tiga pasangan calon menduga, ada kecurangan yang dilakukan secara sistematis dan terstruktur, untuk memenangkan calon tertentu. Untuk itu, tiga pasangan calon akan melakukan gugatan hukum ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dugaan pelanggaran tersebut. Menariknya lagi, meskipun gugatan tersebut baru akan dilayangkan pasca penghitungan di tingkat kabupaten, kabarnya pasca Hari H pencoblosan, ada oknum masyarakat yang mengaku bisa mengkomunikasikan dengan MK, untuk memenangkan gugatannya atau bisa dikenal dengan makelar kasus (Markus). Terkait persoalan tersebut, mungkinkah kabar tersebut benar adanya? Kemudian, bagaimana tim sukses menyikapi persoalan tersebut?
Kabar maraknya oknum masyarakat yang mengaku dekat orang-orang MK, tidak hanya isapan jempol belaka. Buktinya, Ketua DPRD Jember, yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Jember, Saptono Yusuf, mengaku pernah dihubungi oleh 3 orang yang mengaku dekat dengan hakim di MK.
Saptono menjelaskan, tawaran dari tiga orang tersebut bervariasi, mulai dari menawarkan bisa memenangkan gugatan hasil pemilu kada, sampai kepada pengguran salah satu calon.
Saptono memprediksikan, apa yang ia alami tidak menutup kemungkinan, dialami oleh tim sukses pasangan calon yang lain. Sebab kata dia, oknum tersebut jelas akan memanfaatkan moment pemilu kada untuk meraup keuntungan pribadi. Atas persoalan tersebut, menurut saptono, dirinya akan melaporkan kepada DPP Partai Demokrat, pasalnya maraknya makelar kasus telah mencederai nama baik SBY sebagai presiden.
Sementara Ketua DPD Partai Golkar Jember, Yantit Budi Hartono berpendapat, tidak mungkin lembaga sekelas mahkamah konstitusi akan bermain-main dengan makelar. Pasalnya, kredibilitas MK akan menjadi taruhannya.
Yantit yakin, siapapun oknum masyarakat yang mengaku dekat dengan MK itu tidak mungkin benar adanya. Ketua BK DPRD Jember itu menilai, orang yang mengaku dekat MK hanya akal-akalan saja, untuk mencari kepentingan sesaat. Yantit sendiri mengaku, sejauh ini dirinya belum pernah mendapatkan kontak dari oknum masyarakat, yang mengaku dekat dengan MK.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua KPU Kabupaten Jember, Ketty Tri Setyorini mengatakan, pada prinsipnya, jika memang tim sukses maupun pasangan calon yang tidak puas dengan hasil pemilu kada dan akan melayangkan gugatan ke MK, kpu akan siap menghadapinya.
Sebab lanjut Ketty, isu yang berkembang di masyarakat, seperti adanya dugaan kecurangan yang dilakukan oleh kpu secara sistematis, massif dan terstruktur tidak benar adanya. Bagi Ketty, jika kpu melakukan hal tersebut sama saja dengan bunuh diri.
(1.643 views)