Gonjang-Ganjing Dugaan Black Campaign

Belum lama ini salah satu Direktur Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Jember, dilaporkan kepada Panitia Pangawas Pemilu Kepala Daerah (Panwaslu Kada) Jember. Laporan tersebut terkait dugaan adanya black campaign, yang dilakukan oleh Direktur Produksi PDP, Sudarisman terhadap tiga kandidat calon bupati dan wakil bupati jember. Terkait persoalan tersebut, benarkah dugaan black campaign tersebut? Kemudian, bagaimana partai politik menyikapi dugaan black campaign ini?

Ialah lembaga pemantau independen Pemilu Kada, Misi Persada, yang melaporkan dugaan black campaign oleh Sudarisman kepada Panwaslu Kada Jember. Menurut Ketua Misi Persada Jember, Abdul Kadar, beberapa waktu lalu, dirinya didatangi seseorang atau Mr X, kemudian menyeranhkan satu berkas dokumen, yang isinya memojokkan tiga pasangan calon bupati selain calon incumbent. Tidak hanya itu saja, menurut keterangan dari Mr X yang membuat selebaran tersebut adalah Sudarisman.

Kemudian lanjut Kadar, dirinya langsung melakukan koordinasi dengan Edi Purwanto, atau yang akrab dipanggil Edi Black, untuk mengklarifikasi dokumen tersebut kepada Sudarisman. Ternyata kata kadar, ketika Sudarisman dihubungi oleh Edi Black, sudarisman mengaku bahwa yang membuat selebaran tersebut adalah dirinya.

Kadar menambahkan, jika memang selebaran tersebut dibuat oleh sudarisman, dirinya menyayangkan hal itu. Semestinya sebagai pejabat public, Sudarisman harus netral, apalagi dia adalah mantan ketua kpu yang tentunya paham tentang aturan.

Kadar juga kawatir, dengan adanya selebaran gelar tersebut, akan berdampak kepada kondusifitas jember, sebab biasanya menjelang pelaksanaan moment politis, seperti pemilu kada, rawan terjadi konflik horizontal antara pendukung calon bupati.

Sementara Direktur Produksi PDP Jember, Sudarisman, yang diduga membuat selebaran tersebut, membantah dengan keras jika dirinya yang membuat dan menyebarkannya kepada masyarakat.

Sudarisman juga mengaku tidak tahu menahu terhadap selebaran tersebut. Bahkan ketika sejumlah wartawan menunjukkan selebaran itu, sudarisman mengaku baru tahu bentuk dan isi selebaran dari wartawan. Sudarisman justru kaget, mengapa dirinya yang dituduh membuat selebaran itu. Padahal di dalam selebaran tersebut, tidak ada nama, tanda tangan dan fotonya. Ketika ditanya terkait laporan dari Misi Persada, Sudarisman mempersilahkan panwas untuk memproses laporan tersebut, sesuai aturan yang ada.

Anggota Fraksi Keadilan Sejahtera (FKS) DPRD Jember, Ayong Syahroni, sejauh ini pihaknya belum melihat bentuk fisik selebaran tersebut, yang dinilai oleh sejumlah pihak sebagai black campaign. Sehingga lanjut Ayong, PKS sendiri masih tetap berprasangka positif kepada sudarisman, yang diduga membuat selebaran tersebut.

Meski demikian, Ayong berharap, agar semua elemen masyarakat, terutama yang berkepentingan untuk mensukseskan pemilu kada, agar memberikan pendidikan politik yang sehat, dan santun terhadap masyarakat. Serta mempunyai komitmen bersama untuk bertarung secara sportif.

(1.060 views)
Tag: