Dalam waktu dekat kota tembakau ini akan mempunyai gawe besar. Untuk kedua kalinya, pada bulan juli mendatang, Rakyat Jember akan memilih pemimpin secara langsung. Pada moment itulah, Rakyat Jember dituntut untuk benar-benar jeli, memilih calon pemimpin mereka, sebab pemimpin yang terpilih akan memimpin selama lima tahun kedepan. Banyak harapan yang muncul pada saat pemilu kada mendatang, terutama pemimpin yang terpilih, dapat memberikan angin segar perubahan bagi jember, serta memperhatikan nasib masyarakat. Dan yang tak kalah penting pula, pemimpin yang terpilih melalui proses yang jujur, adil dan terbuka. Sebagai kendaraan politik calon bupati, tentunya, Partai Politik mempunyai mekanisme serta pertimbangan, dalam memilih calon yang akan diusung. Terkait hal ini, bagaimana pertimbangan partai politik memilih calon bupati? Akankah pertimbangan mereka lebih mengedepankan kualitas?
Hingga hari ini, calon yang sudah mendapatkan rekomendasi dari partai politik ialah, calon incumbent MZA Djalal-Kusen Andalas dan Guntur Ariadi Dan Abdullah Syamsul Arifin. Sedangkan kandidat lain, seperti Bagong Sutrisnadi, Taufik Setyadi, Jasmine Senos dan yang lain, hingga hari ini masih belum mendapatkan rekomendasi.
Menurut Sekretaris DPC PKB Jember, Ayub Junaidi, pada pelaksanaan Pemilu Kada mendatang, PKB menginginkan calon yang bisa memberikan perubahan bagi jember untuk 5 tahun mendatang.
Untuk itulah lanjut pria yang juga Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa DPRD Jember ini, pada saat melakukan penjaringan, PKB sudah mewanti-wanti kepada seluruh calon, agar lebih mengutamakan kepentingan masyarakat daripada pribadi.
Selanjutnya, PKB menginginkan calon yang diusung tidak mempunyai masalah di masa lalunya, baik masalah hukum maupun moral, sebab, jika calon bupati masih mempunyai masalah di masa lalunya, kemudian ia terpilih, yang jelas seluruh energinya akan tersedot kepada masalah yang akan ia alami.
Ayub menambahkan, dari sekian banyak nama calon yang mengikuti penjaringan di PKB, sudah dikerucutkan menjadi dua calon. Calon tersebut, Bagong Sutrisnadi Dan Guntur Ariadi. Ayub berharap, calon yang terpilih untuk diusung oleh PKB, tetap berkomitment sesuai yang telah PKB atur dalam proses penjaringan.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD Golkar Jember, Yudi Hartono menjelaskan, Golkar tidak bermuluk-muluk soal calon bupati. Yang paling penting, calon yang akan didukung Golkar mempunyai kapabilitas baik, serta popularitasnya tinggi.
Kemudian lanjut Yudi, golkar juga akan melihat, sejauh mana kemampuan dana calon, sebab menurutnya, dalam kamus politik, untuk menggerakkan suksesi calon, dibutuhkan dana operasional. Sehingga hal ini merupakan syarat yang harus dimiliki oleh seorang calon.
Golkar sendiri menurut Yudi, tidak melakukan penjaringan. Golkar hanya melakukan survey di masyarakat, untuk melihat sejauh mana, tingkat popularitas calon bupati yang muncul.
Sementara Pengamat Politik Universitas Jember, Ahmad Habibullah mengatakan, semua calon mempunyai peluang yang sama untuk memenangkan pemilu kada. Itu lantaran, Pemilu Kada berbeda dengan Pilleg atau pun Pilbup. Masyarakat Jember saat ini, sudah sangat mafhum dan bisa jadi sudah mempunyai pilihan, siapa calon yang akan dipilih.
Habib berharap, khususnya kepada semua calon dan parpol, agar memberikan pembelajaran politik santun kepada masyarakat, serta memberikan dorongan kepada masyarakat, agar memilih dengan pertimbangan kualitas.
Habib yakin, jika ini dilakukan oleh semua calon dan parpol, maka bukan tidak mungkin, pemimpin yang dilahirkan akan berkualitas, sesuai dengan harapan masyarakat.
(1.092 views)