Akibat Bau Kotoran Ayam, Siswa Sdn Bintoro 2 Belajar Sambil Menggunakan Masker

Warga Bintoro dan orang tua siswa SDN Bintoro 2, mengeluhkan bau kotoran ayam yang berasal dari peternakan milik salah satu guru, yang letaknya bersebelahan dengan sekolah. Bahkan kepala dinas pendidikan dan kepala desa sempat turun tangan untuk menyelesaikannya.

Ketua komite sekolah SDN Bintoro 2 Hasan menuturkan, keluhan warga dan beberapa wali murid sempat disampaikan kepada komite sekolah. Dan untuk menyelesaikannya komite sekolah berkoordinasi dengan kepala sekolah, dinas pendidikan dan juga kepala desa setempat.

Dalam pertemuan itu disepakati pemilik peternakan ayam petelor ini meminta waktu 3 bulan untuk memindahkan ternaknya ke tempat lain. Jika dalam waktu 3 bulan pemilik belum menemukan tempat baru, 750 ekor ayam yang ada akan dijual sehingga peternakan ini akan ditutup selamanya. Namun hingga 4 bulan berjalan belum ada tindak lanjut atas kesepakatan tersebut.

Kepala sekolah SDN Bintoro 2 Neneng Sriworo mengatakan, dirinya sudah sering kali mengingatkan pemilik peternakan yang juga salah satu guru pengajar di SDN Bintoro 2. Tetapi selalu saja ada alasan untuk menunda penutupan peternakan tersebut. Karena sangat mengganggu siswa, pihak sekolah harus menyediakan masker untuk dipakai siswa saat belajar mengajar.

Bahkan menurut Neneng, beberapa waktu lalu kepala dinas pendidikan Ahmad Sudiono yang mendapat keluhan dari warga datang langsung ke lokasi. Karena saat itu pemilik peternakan sedang tidak masuk, kepala dinas pendidikan memerintahkan kepadanya agar keluhan warga ini segera di tindaklanjuti.

Sementara pemilik peternakan Fredi mengatakan, setelah mendapat keluhan dari warga pihaknya sudah berupaya meminimalisir bau yang ditimbulkan peternakan ayam miliknya. Bahkan dirinya berencana akan membangun pagar keliling agar peternakannya tidak mengganggu warga sekitar termasuk siswa SDN Bintoro 2.

Fredi mengakui jika biasanya pembersihan kandang dilakukan setiap hari, namun beberapa hari terakhir memang dilakukan dua hari sekali karena salah satu karyawannya sedang tidak masuk. Setelah sarana pembuangan kotoran diperbaiki, Fredi menjamin tidak akan ada lagi bau kotoran ternak yang mengganggu warga sekitar.

Menurut Fredi, bau menyengat yang dirasakan warga dua hari terakhir mungkin akibat adanya ternak bebek di tempat tersebut. Jika dulunya hanya beternak ayam petelor, dirinya mencoba mengembangkan usaha dengan beternak bebek. Memang menurut Fredi ketika baru didatangkan bau bebek sangat menyengat. Tetapi setelah beberapa hari biasanya bau tersebut akan hilang dengan sendirinya.

(2.024 views)
Tag: