Partai Persatuan Pembangunan beberapa waktu lalu sudah memastikan mendukung incumbent MZA Djalal-Kusen Andalas dalam pemilu kada 2010 mendatang. Dukungan PPP kepada incumben besar kemungkinan akan berimbas terhadap kelanjutan koalisi PPP-PKB di parlemen. Bahkan ketua DPC PKB Jember Miftahul Ulum dengan tegas menyatakan koalisi PKB dan PPP tidak bisa dipertahankan.
Menurut Ulum memang dalam koalisi di parlemen tidak ada komitment tertentu terkait persoalan pemilu kada. Tetapi seharusnya secara etika politik, PPP atau PKB sebelum menentukan sikap apapun paling tidak berkoordinasi terlebih dahulu dengan mitra koalisi. Jika sudah tidak sejalan tetapi dipaksakan untuk berkoalisi, Ulum khawatir akan mengganggu pengambilan kebijakan fraksi di kemudian hari.
Saat ini lanjut Ulum, FKB maupun DPC PKB sudah melakukan evaluasi, tetapi karena masih ada persoalan pemilu kada yang jauh lebih penting keputusan koalisi dengn PPP harus ditunda terlebih dahulu. PKB lanjut Ulum tidak bisa mengikat sikap PPP, tetapi tentu sikap politik juga memiliki konsekuensi. Yang pasti menurut Ulum, sikap dukungan PPP tidak mungkin sejalan dengan PKB, meski PKB belum memutuskan akan mendukung siapa. Sebab incumbent sendiri tidak mengikuti proses penjaringan di PKB.
Diberitakan sebelumnya, DPC PPP Jember menyakan mendukung duet incumbent MZA Djalal-Kusen Andalas sebagai calon bupati dan wakil bupati Jember. Keputusan PPP ini sudah final karena sudah dikonsultasikan kepada DPW dan DPP. Dengan demikian PPP berkoalisi dengan 3 partai lain yang sudah pasti mengusung incumbent, yakni PDI Perjuangan dan PKNU.
Keputusan mendukung incumbent menurut ketua DPC PPP Jember Ali Wafa, diambil setelah tim desk pilkada yang dibentuk PPP melakukan survey, ternyata incumbent memiliki kemungkinan terbesar untuk menang. Atas dasar inilah tim desk pilkada merekomendasikan kepada DPC dan DPW PPP untuk mengusung MZA Djalal-Kusen Andalas.
(905 views)