Setelah menggelar rapat bersama muspida, bupati Jember MZA Jalal akhirnya mengambil keputusan meminta tim rekayasa lalu lintas melakukan pembahasan bersama persatuan angkot terkait penyediaan jalur khusus angkot di jalan Samanhudi dan Gajahmada.
Negosiasi antara tim perubahan arus lalu lintas dengan perwakilan pengemudi yang rencananya dilakukan Selasa pagi, nampaknya akan berjalan a lot. Sebab kepala dinas perhubungan Jember Sunarsono mengaku mendapat surat dari paguyuban angkot lain, yang mengancam akan ikut masuk jalan Samanhudi jika dibuatkan jalur khusus angkot.
Jika hal ini terjadi lanjut Sunarsono, dipastikan akan terjadi kemacetan di jalan Samanhudi dan Trunojoyo. Sebab tidak ada yang bisa menjamin angkot tidak ngetem di Samanhudi atau Gajahmada untuk menunggu penumpang. Ditambah lagi resiko kecelakaan di Gajahmada yang semakin tinggi.
Bupati Jember MZA Jalal menemui perwakilan pengemudi angkot mengatakan, perubahan arus lalu lintas yang dilakukan saat ini sudah merupakan sebuah sistem dengan mempertimbangkan semua hal. Meski demikian bukan tidak mungkin kebijakan ini bisa di tinjau ulang. Tetapi bagaimana keputusannya Jalal mempersilahkan perwakilan pengemudi angkot merumuskannya dengan tim rekayasa lalu lintas.
Bukan itu saja, karena hasil kajian lab lalu lintas Unej menyatakan persoalan kesejahteraan sopir bukan karena rekayasa lalu lintas, Jalal memerintahkan kepala dishub segera melakukan pemutihan trayek angkot untuk dirubah total disesuaikan dengan konsidi terkini.
Jalal berpesan, dalam penyusunan trayek baru nantinya dishub benar-benar melibatkan sopir dan pemilik angkot, karena mereka semua yang paling tahu kondisi dilapangan. Diharapkan dengan perubahan trayek tersebut rekayasa lalu lintas tetap bisa berjalan, sementara aspirasi sopir juga bisa terakomodir.
Sementara perwakilan pihak pengemudi Kustiono mengatakan, secara pribadi dirinya menerima kesempatan untuk membicarakan kembali dengan dishub. Tetapi karena sejak awal mayoritas pengemudi memutuskan pembukaan jalur Gajahmada sebagai harga mati, Kustiono tidak berani memastikan semua pengemudi bersedia. Sehingga langkah apa yang akan dilakukan jika tuntutan mereka ditolak akan dikomunikasikan dengan semua pengemudi.
Menurut Kustiono dalam pembicaraan dengan tim perubahan arus lalu lintas di kantor Dishub Selasa siang, dirinya tetap akan fokus pada penyediaan jalur khusus angkot di Gajahmada. Kustiono menilai rencana perubahan trayek semakin membuktikan bahwa pemkab belum siap melakukan perubahan arus. Buktinya trayek angkot belum masuk sebagai salah satu pertimbangan.
(1.254 views)