Ratusan masyarakat anti korupsi dari 4 unsur LSM Senin siang melakukan aksi unjukrasa di kejaksaan negeri dan kantor pemkab Jember. Mereka menuntut kejaksaan negeri Jember segera melanjutkan proses hukum terhadap puluhan kasus dugaan korupsi yang indikasinya sudah ditemukan oleh LSM di Jember.
Korlap aksi ketua LSM Gempar Anshori mengatakan, ada sejumlah kasus dugaan korupsi di Jember yang sampai saat ini tidak diproses oleh kejaksaan negeri Jember. Diantaranya kasus dugaan pemotongan dana bantuan bagi 120 sekolah negeri dan swasta oleh oknum dinas pendidikan.
Bukan hanya itu, kepala sekolah penerima bantuan juga diwajibkan membeli kayu untuk pembangunan gedung kepada rekanan yang sudah ditunjuk. Padahal harga dan kualitas yang didapatkan dari rekanan tersebut lebih buruk dari kayu yang diperoleh di pasaran dengan harga yang jauh lebih murah.
Sementara kepala seksi intel kejaksaan negeri Jember Sigit Prabowo yang menemui pengunjuk rasa mengatakan, beberapa item kasus dugaan korupsi yang disampaikan para pengunjukrasa memang benar telah dilaporkan baik melalui kejaksaan negeri, kejaksaan tinggi maupun kejaksaan agung.
Saat ini menurut Sigit, kasus tersebut sudah dalam proses pemanggilan saksi-saksi maupun masih dalam tahap penyelidikan. Diantaranya kasus dugaan korupsi pengadaan bus perpustakaan keliling dan pembangunan lapangan tembak oleh dinas pendidikan.
Namun untuk kasus yang lain karena Sigit masih tergolong orang baru di kejaksaan negeri Jember, dirinya tidak tahu persis prosesnya sampai dimana. Namun yang jelas semua tuntutan pengunjuk rasa ini akan disampaikan kepada kepala kejaksaan negeri Jember, yang kebetulan tidak bisa menemui mereka karena sedang ada rapat muspida di pendopo bupati.
Usai melakukan aksinya di kejaksaan dan kantor pemkab, para pengunjukrasa bergabung dengan elemen masyarakat anti korupsi se Jawa Bali dan Maluku yang melakukan deklarasi pembentukan Gema Tipikor Nusantara di aula Kauje Unej. Polres Jember tidak ingin kecolongan dalam aksi ini. Aparat kepolisian mendengar adanya isu pengerahan massa dari luar kota, sehingga mengerahkan pasukan pengamanan dari Brimob Polwil Besuki lengkap dengan water canon yang disiagakan di depan kantor pemkab Jember sebagai upaya antisipasi.
(1.308 views)