Puluhan Angkot Blokir Jalan Depan Pendopo Bupati

Aksi mogok yang dilakukan pengemudi angkutan kota Jumat siang mencapai puncaknya. Akibat negosiasi dengan tim rekayasa lalu lintas mengalami jalan buntu, hampir seratus angkot memblokir jalan Sultan Agung, tepat di depan pendopo bupati Jember.

Saat dilakukan hearing antara pengemudi angkot dan tim rekayasa lalu lintas dengan difasilitasi DPRD Jember, pengemudi angkot hanya mendengarkan keputusan tim rekayasa lalu lintas, atas tuntutan para pengemudi untuk membuka kembali jalan Samanhudi dan Jompo khusus untuk angkot. Sebab para pengemudi tidak lagi bersedia negosiasi.

Ketua komisi C DPRD Jember Mohammad Asir mengatakan, upaya komisi C dalam memperjuangkan aspirasi para sopir angkot sudah maksimal. Komisi C merekomendasikan kepada tim rekayasa lalu lintas untuk membuka akses jalan Samanhudi dan Jompo khusus untuk angkutan kota.

Dan rekomendasi kedua lanjut Asir, memberikan waktu selama 2 kali 24 jam kepada tim rekayasa lalu lintas untuk melakukan kajian tentang pembukaan jalur khusus angkot tersebut. Tapi kembali keputusannya berada di tangan tim rekayasa lalu lintas.

Kepala dinas perhubungan Sunarsono mengatakan, setelah melakukan kajian tentang penyediaan jalur khusus angkot, tim rekayasa memutuskan mengijinkan angkot lewat Samanhudi, tetapi tidak diijinkan belok kekiri ke arah Gajah Mada. Keptusan ini menurut Sunarsono diambil dengan pertimbangan keamanan dan kapasitas jalan.

Sebab jika dipaksakan penyediaan jalur angkot, tingakat kerawanan kecelakaan di Jompo justru semakin besar. Dengan penyediaan jalur angkot diperkirakan akan ada 100 lebih angkot atau sekitar 54 persen dari total populasi angkot masuk jalan Gajahmada.

Akibat keputusan ini sedikitnya 80 armada angkot keluar dari halaman gedung DPRD Jember bergerak menuju pendopo bupati. Mereka langsung memblokir total jalan di depan pendopo. Sempat terjadi antrian panjang di sepanjang jalan Sultan Agung. Polisi kemudian mengalihkan arus melalui taman kota di depan masjid jami’, dan memutar kendaraan melalui depan kantor pemkab kemudian melawan arus ke arah PB. Sudirman.

Hingga berita ini diturunkan, para pengemudi angkot masih belum bersedia membuka blokir. Mereka mengancam jika bupati tidak menemui mereka dan memenuhi tuntutannya, pengemudi akan meninggalkan kendaraan mereka di depan pendopo menghalangi jalan sampai tuntutannya dipenuhi.

(2.207 views)
Tag: