Partai Kebangkitan Bangsa akan melakukan evaluasi koalisi dengan PPP di parlemen. Hal ini merupakan buntut dukungan PPP kepada pasangan cabup-cawabup MZA Djalal-Kusen Andalas. Padahal sejauh ini PKB sendiri belum menentukan sikap pasangan cabup yang akan diusung.
Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa DPRD Jember Ayub Junaedi mengatakan, FKB merasa didzolimi atas keputusan PPP mendukung pasangan MZA Djalal-Kusen Andalas. Ayub mengibaratkan sikap PPP ini merupakan perselingkuhan. Sebab jauh sebelum PKB sebagai koalisi PPP menentukan sikap pasangan cabup yang akan diusung, PPP justru sudah menjalin kesepakatan dengan Jalal.
Padahal lanjut Ayub, dalam pembicaraan koalisi parlemen dulu PPP sepakat bergabung dengan PKB di DPRD dan mendukung calon bupati yang diusung oleh PKB. Sebagai kompensasinya PKB memberikan jatah ketua komisi D yang sebenarnya jatah PKB kepada PPP. Dengan kejadian ini lanjut Ayub, PKB akan mengevaluasi kembali koalisi dengan PPP. Bahkan sempat muncul wacana menarik semua posisi yang diberikan kepada PPP seperti ketua komisi D yang saat ini diduduki sekretaris DPC PPP, anggota pang-ang dan banmus.
Sementara ketua DPC PPP Jember Ali Wafa sebelumnya mengatakan, pihaknya tidak mempermasalahkan jika kemudian atas keputusan dukungannya kepada pasangan Jalal Kusen, mengakibatkan PPP dikeluarkan dari fraksi kebangkitan bangsa. Karena jumlah anggota PPP di dewan hanya 3 orang tentu tidak bisa membentuk fraksi sendiri, sehingga harus bergabung dengan fraksi yang sudah ada. Tetapi akan bergabung dengan fraksi apa menurut Ali masih belum ditentukan.
Diberitakan sebelumnya, tim 9 yang dibentuk PPP untuk melakukan kajian dan penjaringan calon bupati dan wakil bupati, memutuskan mendukung pasangan Jalal-Kusen untuk maju lagi dalam pemilu kada mendatang. Menurut Ali Wafa keputusan ini sudah final, karena sebelum diputuskan sudah dikonsultasikan kepada DPW dan para ulama PPP. Dengan demikian menurut Ali Wafa, PPP bergabung dengan 7 partai politik lain untuk mendukung pasangan Jalal Kusen.
(1.053 views)