Kondisi memprihatinkan Dunia Pendidikan khususnya Di Jember masih saja terjadi. Di tengah anggaran yang sangat besar, tak kurang dari 131 Sekolah Dasar Negeri Di Jember, masih dalam kondisi memprihatinkan. Bahkan kabarnya, 13 diantaranya sama sekali tidak memiliki gedung sekolah. Terkait persolan ini, bagaimana hal ini bisa terjadi? Bagaimana Dinas Pendidikan Jember menyikapi persoalan ini? Lalu, bagaimana komentar masyarakat?
Sungguh disayangkan mengapa Di Jember masih terdapat bangunan sekolah rusak, padahal, anggaran yang disediakan dalam Dana Alokasi Khusus (DAK) jumlahnya sangat besar. Jika ini dibiarkan, jelas akan berimbas kepada generasi penerus bangsa, sebab mereka sudah tak nyaman lagi untuk melakukan kegiatan belajar mengajar.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, Achmad Sudiyono menjelaskan, dirinya tidak bisa menutup mata/ jika di jember masih terdapat sekolah yang keadaannya masih rusak. Menurutnya berdasarkan pendataan Dinas Pendidikan Jember, pada tahun 2009 sedikitnya ada 178 sekolah dasar yang diperbaiki, sedangkan untuk tahun 2010, sedikitnya 131 sekolah akan dilakukan perbaikan. Ahmad menambahkan, pada tahun 2010 sedikitnya ada 13 sekolah pamong di 7 kecamatan, yang akan dinaikkan greatnya, menjai sekolah negeri.
Ahmad menambahkan, persoalan anggaran pihaknya sudah mengalokasikan per lembaga sebesar 300 Juta Rupiah. Hanya saja, nanti akan dilihat berdasarkan jumlah ruangan kelas.
Anggota Komisi D DPRD Jember, Ayong Syahroni menjelaskan, sejauh ini DPRD Jember belum mendapat laporan dari dinas pendidikan, terkait jumlah sekolah yang rusak.
Ayong menambahkan, dirinya masih belum yakin jika dari 131 sekolah yang rusak, semuanya dalam kondisi rusak berat. Memang jika dilihat dari jumlahnya, angka tersebut mengkhawatirkan, hanya jika dibandingkan dengan jumlah total SD Di Jember masih kecil.
Ayong kembali menjelaskan, di kawasan pinggiran memang terdapat sekolah rusak parah, hanya saja, rusaknya bukan karena faktor tidak adanya perawatan, namun karena memang tidak dipakai. Sehingga hal inilah yang menyebabkan bangunan sekolah rusak parah.
Ayong berharap, khususnya kepada dinas pendidikan, agar mensosialisasikan kepada pengelola lembaga pendidikan, untuk menjaga dan merawat aset bangunan sekolah. Sebab ternyata lanjut Politisi PKS ini, kesadaran pengelola lembaga pendidikan, khususnya di daerah pinggiran, masih sangat rendah.
Sementara Koordinator LSM Forum Komunikasi Anak Bangsa, Suharyono, menyayangkan masih adanya sekolah rusak di jember. Ini menandakan, dinas pendidikan masih kurang perhatian terhadap lembaga pendidikan.
Padahal lanjut Suharyono, sarana dan prasarana pendidikan, sangat menentukan terhadap prestasi siswa. Jika ini tidak segera diatas, dirinya kawatir, kualitas anak didik di jember akan semakin menurun.
(1.186 views)