Menyayangkan Belum Tumbuhnya Kepercayaan Perbankan Terhadap UMKM

Perkembangan usaha kecil menengah rupanya belum menjadi perhatian khusus pihak perbankan. Hal ini terungkap berdasarkan data di Bank Indonesia selama kurun waktu Tahun 2009. Padahal jika keberadaan UMKM ini mendapat perhatian besar, maka Pertumbuhan Ekonomi Di Jember akan berkembang dengan pesat. Jika memang demikian persoalannya, apa yang menjadi faktor belum timbulnya kepercayaan dari pihak perbankan? Lalu, bagaimana upaya Dinas Koperasi Dan UMKM untuk mengatasi persoalan ini? Kemudian, bagaimana pula kondisi UMKM di Jember?

Secara umum selama Tahun 2009, terjadi kenaikan penyaluran kredit dari pihak perbankan kepada UMKM. Hanya saja kenaikan tersebut belum mencapai target dari Bank Indonesia selama tahun 2009, sebesar 18 persen.

Pemimpin Bank Indonesia Jember Abdullah Rasyid Majid membenarkan soal tersebut. Menurutnya, masih ada kekhawatiran dari perbankan, terjadinya kredit macet. Jika ini terjadi, maka siapa yang akan bertanggung jawab, sebab belum ada penjamin dana tersebut.

Untuk itulah lanjut Rasyid, pihaknya akan membuat terobosan, membentuk lembaga penjamin pinjaman bersama dengan Pemprov Jawa Timur. Usulan tersebut sudah disampaikan kepada Gubernur Jawa Timur.

Rasyid menambahkan, secara umum karakter UMKM Di Jember masih bagus. Hanya saja, tanggung jawab moral pengelola untuk mengembalikan tanggungan kepada perbankan, masih sangat rendah. Efeknya, timbul rasa ketidakpercayaan dari pihak perbankan.

Tidak hanya itu, akibat rendahnya kesadaran nasabah untuk mengembalikan tanggungan, masyarakat terkena dampaknya. Sebab, jika terjadi kredit macet, maka perputaran uang, yang semestinya bisa digunakan masyarakat akan semakin kecil

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Koperasi Dan UMKM Jember, Mirfano menjelaskan, wajar saja jika dari perbankan belum muncul kepercayaan terhadap UMKM, sebab, prosedur yang diajukan oleh perbankan, masih terlalu sangat panjang. Belum lagi jaminan yang harus diberikan. Padahal modal yang dimiliki pengusaha mikro sangat minim, sehingga sulit sekali untuk dipertemukan. Mirfano mengibaratkan, antara pengusaha mikro dan perbankan, bagaikan air dan minyak.

Padahal kata Mirfano, secara keseluruhan kondisi UMKM di Jember sangat sehat. Sebut misalkan, Lembaga Keuangan Masyarakat Mikro (LKMM), atau biasa dikenal dengan istilah Bank Gakin, secara keseluruhan kondisinya stabil. Bahkan lanjut dia, dari tahun ke tahun, aset Bank Gakin mengalami kenaikan yang sangat signifikan, seperti aset Bank Gakin Srikandi hampir mencapai 200 Juta Rupiah. Padahal modal awal yang mereka kelola hanya 25 juta rupiah.

Mirfano berharap, jika memang dari pihak perbankan belum tumbuh kepercayaan, untuk memberikan kredit kepada pengusaha kecil, sebaiknya, Coorporate Sosial Responsibility Atau CSR-nya diberikan kepada pengusaha mikro.

(1.057 views)
Tag: