Komisi C DPRD Jember menilai rekayasa arus lalu lintas yag dilakukan saat ini hanya untuk menyelamatkan arus di jalan gajah mada dan sultan agung, tetapi justru mengorbankan arus di sepanjang trunojoyo yang sering kali ternjadi kemacetan.
Seketaris komisi C DPRD Jember Ayub Junaedi dalam hearing bersama Dishub Senin siang mengatakan, seharusnya Dishub juga memprtimbangan kepentingan para pelajar khususnya yang ada di sekitar jalan kartini. Sebab dengan perubahan arus seperti saat ini, pelajar untuk ke sekolah harus melambung melalui jalan trunojoyo, sehingga waktu yang dibutuhkan lebih lama.
Pengaturan parkir lanjut Ayub, juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kemacetan di jalan trunojoyo. untuk itu komisi C meminta Dishub juga melakukan penertiban parkir setidaknya sampai perubahan arus ini dievaluasi satu bulan kedepan.
Sementara kepala dinas perbuhungan Jember Sunarsono mengatakan, dari hasil pengamatan Dishub memang terjadi dua persoalan yang menyebabkan terjadinya kemacetan. Diantaranya persoalan sistem parker. Karena itu mulai hari ini sampai 3 hari kedepan dishub melakukan perubahan sistem parker, mulai larangan parkir dan sistem parkir parallel.
Persoalan kedua masih banyaknya PKL di badan jalan, sehingga mengganggu parkir kendaraan yang otomatis juga akan mengganggu pengguna jalan. Tapi karena persoalan PKL ada progam dan tim tersendiri, Sunarsono akan berkoordinasi dengan tim penataan PKL terlebih dahulu.
Lebih jauh Sunarsono menerangkan, untuk menanggapi keluhan para pelajar di sekitar jalan kartini pihaknya akan membuka jalan gatot subroto menjadi dua jalur sampai perempatan polres Jember. Meski Dishub menilai agak berbahaya, pembukaan jalur ini tetap akan dicoba hingga 3 hari kedepan.
Sesuai prosedur lanjut Sunarsono, seiring dengan pertumbuhan kendaraan rekayasa lalu lintas idealnya dilakukan 5 tahun sekali. Di Jember sendiri dengan pertumbuhan kendaraan 10 persen pertahun, sudah 6 tahun belum pernah dilakukan perubahan arus lalu lintas.
(1.268 views)