Sejak beberapa waktu lalu, Dinas Perhubungan beserta Satuan Lalu Lintas Polres Jember, telah melakukan persiapan rekayasa lalu lintas, khususnya di kawasan segitiga emas. Berbagai macam persiapan yang dilakukan, mulai dari pembongkaran pagar pembatas di kawasan Jalan Sultan Agung, serta pembatas jalan di Jalan Gajah Mada. Jika memang demikian persoalannya, pertanyaannya adalah, apa alasan utama Arus Lalu Lintas Di Jember kembali dirubah? Bukankah, perubahan lalu lintas Di Jember sudah pernah dilakukan? Bagaimana komentar wakil rakyat?
Rekayasa Lalu Lintas Di Jember, hampir memasuki babak final dan hingga hari ini, Satlantas terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Seperti Dinas Perhubungan Dan Cipta Karya. Demikian Ungkapan Kasatlantas Polres Jember, AKP I Gusti Agung Dana Ary.
Menurut Agung, untuk memaksimalkan proses rekayasa lalu lintas, pihaknya mempersiapkan sarana dan prasarana. Seperti, perubahan rambu-rambu lalu lintas dan perbaikan marka.
Jangan sampai lanjut Agung, semua pembatas jalan dibongkar habis, sebelum rambu-rambu lalu lintas, traffight light, serta marka benar-benar siap. Dirinya kawatir, masyarakat akan mengalami kebingungan jika rambu-rambu belum dipasang.
Agung menambahkan, akan banyak perubahan arah pada rekayasa lalu lintas kali ini, terutama arah ke kota. Pihaknya akan menerapkan satu arah, hingga kawasan alun-alun.
Lebih lanjut Agung menjelaskan, rencananya Satlantas akan mengujicobakan rekayasa ini selama 2 hari, baru setelah itu akan diterapkan secara bertahap. Harapannya, jika rakayasa ini telah diterapkan, angka kemacetan terutama di ruas segi tiga emas, bisa diminimalisir.
Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Jember, I Putu Budiada menjelaskan, berdasarkan rapat koordinasi dengan instansi terkait, rencananya rekayasa lalu lintas akan diterapkan tanggal 19 Desember mendatang.
Terkait banyaknya sorotan dari masyarakat, serta adanya kesan bongkar pasang lalu lintas, menurut Putu, perkembangan Alat Transportasi Di Jember meningkat tajam. Sedangkan disisi lain, perkembangan ini tidak diiringi dengan bertambahnya sarana dan prasarana yang memadai. Pertimbangan inilah yang menjadi alasan, adanya rekayasa lalu lintas.
Putu berharap, dengan rekayasa lalu lintas ini nantinya, dapat mengatasi persoalan kemacetan, serta penumpukan kendaraan khususnya di kawasan Jalan Ahmad Yani, Serta Daerah Trunojoyo.
Sekretarsi Komisi C DPRD Jember, Ayub Junaidi menilai, sebenarnya dishub tidak mempunyai perencanaan matang terkait penataan lalu lintas di Jember. Terbukti, di kawasan alun-alun, masih kerap kali terjadi penumpukan kendaraan.
DPRD Jember memahami, jika jumlah kendaraan di Jember mengalami penambahan yang cukup signifikan, sedangkan ruas jalan tidak pernah ada penambahan. Hanya saja lanjut Ayub, kedepan dishub harus membuat perencanaan yang sangat matang, serta mensosialisasikan kepada masyarakat. Sebab dirinya sering mendapatkan aduan dari masyarakat, terkait sering berubahnya arus lalu lintas.Apalagi kata dia, jika arus lalu lintas sering berubah, tentu imbasnya terhadap penambahan anggaran.
Rencananya dalam waktu dekat kata Ayub, pihaknya akan memanggil dishub untuk melakukan evaluasi, serta akan mengundang satlantas, terkait arus jalan yang baru nantinya.
(1.072 views)