Sejak kamis lalu, KPU Kabupaten Jember resmi membuka pendaftaran calon panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), baik kabupaten maupun kecamatan. Panwas yang terpilih nantinya, akan betugas untuk mengawasi pelaksanaan Pemilu Kepala Daerah (Pemilu Kada). Yang menjadi kekhwatiran adalah, pada saat proses rekrutmen ini terjadi nepotisme. Maksudnya, siapa yang dekat pelaksana dialah yang akan terpilih. Terkait persoalan ini, Pertanyaannya adalah, bagaimana sikap kpu terkait kekhwatiran ini? Kemudian, bagaimana tanggapan masyarakat terkait persoalan ini?
KPU Kabupaten Jember memberikan batas waktu pengambilan dan pengembalian formulir pendaftaran hingga besok. Demikian ungkapan Salah Satu Anggota KPU Kabupaten Jember, Gogot Cahyo Baskoro.
Menurut Gogot, dirinya menjamin proses rekrutmen calon anggota panwaslu kabupaten dan kecamatan, akan berjalan dengan transparan. Ini bisa dilihat kata dia, sebelum menggelar rekrutmen, pihaknya sudah mengumumkan di beberapa media massa, baik cetak maupun elektronik.
Tidak hanya itu lanjut Gogot, dalam proses rekrutmen nantinya, pihaknya akan mengedepankan kualitas bukan kedekatan personal. Sebab lanjut dia, pelaksanaan pilkada bukan event main-main, ini berkaitan dengan Masa Depan Jember lima tahun kedepan.
Lebih jauh Gogot menjelaskan, proses yang dilakukan oleh pihaknya, sudah sesuai dengan prosedur undang-undang yang ada, yakni Peraturan KPU Nomer 14 Tahun 2008. Jadi menurutnya, kekhawatiran masyarakat tentang nepotisme tidak akan terjadi.
Koordinator Forum Komunikasi Anak Bangsa (FKAB), Suharyono mengatakan, sudah menjadi kewajiban bagi KPU Kabupaten Jember sebagai pelaksana, untuk melakukan proses rekrutmen Anggota Panwaslu secara transparan.
Suharyono menambahkan, pertimbangan yang harus dikedepankan, ialah kualitas dari masing-masing calon. Pasalnya lanjut dia, pelaksanaan Pemilu Kada dengan Pemilu Legislatif Dan Gubernur sangat jauh berbeda. Jika kata Suharyono, anggota panwas yang terpilih nantinya kualitasnya masih diragukan, jelas akan berdampak kepada pelaksanaan pemilu.
Kemudian kata dia, dirinya kawatir jika kualitas panwas masih rendah, jelas akan berdampak kepada munculnya konflik horizontal di masyarkaat, khususnya pendukung masing-masing calon.
Yang paling penting lanjut Suharyono, KPU Kabupaten Jember harus benar-benar paham, profil masyarakat yang maju sebagai calon panwas. Dia harus benar-benar independent, maksudnya, tidak ada kedekatan dengan partai politik. Yang jelas kata dia, harus ada perbedaan yang sangat signifikan, terutama kualitas SDM Panwas untuk Pemilu Kada. Minimal, anggota panwas yang terpilih, bisa mengawasi pelaksanaan pemilu dari pemungutan sampai perhitungan.
(1.349 views)