Sejak beberapa waktu lalu, pemerintah pusat mensosialisasikan program penggunaan pupuk organic. Hal ini dilakukan, agar petani tidak mengalami ketergantungan terhadap pupuk kimia, seperti urea. Sebab, tidak menutup kemungkinan, pada saat kebutuhan petani terhadap pupuk kimia sangat besar, sedangkan stok pupuk kimia tidak memadai, kelangkaan pupuk tidak akan ter elakkan. Terkait persoalan ini, sekarang yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana respons petani jember terhadap pupuk organik? Kemudian, sejauh mana upaya Pemkab Jember mensosialisasikan penggunaan pupuk organik?
Musim tanam di Jember sudah dimulai, biasanya pada saat musim tanam inilah, kebutuhan petani terhadap pupuk sangat besar. Aktifis kelompok tani memprediksikan, pada awal bulan desember hingga januari tahun depan, kebutuhan pupuk semakin besar. Sebab pada bulan inilah petani memasuki musim pemupukan.
Menurut Ketua Forum Komunikasi Petani Jember, Jumantoro, meski saat ini sudah memasuki musim tanam, stok Pupuk Di Jember dipastikan akan aman, bahkan kata dia, persediannya aman hingga akhir tahun ini. Jumantoro menambahkan, meski belum memasuki musim pemupukan, petani sudah mulai membeli pupuk. Mereka kawatir pada musim pemupukan nanti, pupuk akan menghilang di pasaran.
Ketergantungan petani lanjut Jumantoro, terhadap pupuk kimia sangat besar, sehingga hal ini harus segera diantisipasi oleh pemerintah. Pola pikir petani kata dia, harus dirubah dari penggunaan pupuk kimia kepada pupuk organic. Apalagi pemerintah pusat telah mencanangkan program Go Organik 2010.
Jumantoro kawatir, jika ini tidak segera diantisipasi, selamanya petani di negeri ini akan tergantung kepada pupuk kimia. Padahal tidak selamanya stok pupuk kimia selalu memadai, terbukti pada tahun lalu sempat terjadi kelangkaan.
Jumantoro berharap, khususnya kepada Pemkab Jember, agar terus menggencarkan sosialisasi penggunaan pupuk organic. Apalagi menurutnya, Jember merupakan salah satu kantong pangan di wilayah Jawa Timur.
Hal senada diungkapkan Anggota Komisi B DPRD Jember, Thoif Zamroni. Menurutnya, sejauh ini kesadaran petani untuk menggunakan pupuk organik masih rendah. Sebab kata dia, petani kita sejak awal sudah terbiasa menggunakan pupuk kimia.
Apalagi lanjut Thoif, produksi pertanian dengan pupuk kimia sudah terbukti sangat besar, sedangkan dengan pupuk organik sejauh ini masih belum terbukti. Sehingga hal inilah yang berpangaruh terhadap pola pikir petani. Meski demikian Thoif tetap optimis, jika Pemkab Jember terus mengencarkan sosialisasi penggunaan pupuk organic, serta hasil produksinya, maka lambat laun pola pikir petani akan mulai berubah, dan suatu saat nanti, akan beralih menggunakan pupuk organic.
Sebelumnya Wakil Bupati Jember, Kusen Andalas mengatakan, Pemkab Jember sudah berusaha semaksimal mungkin, untuk terus menggencarkan sosialisasi penggunaan pupuk organic. Bahkan kata dia, untuk memaksimalkan program ini, pihaknya telah menggelar pelatihan pembuatan pupuk organic. Harapannya, kedepan Petani Di Jember tidak ketergantungan lagi terhadap pupuk kimia, yang terkadang hilang dari peredaran atau langka.
(1.078 views)