Sejumlah aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia GMNI Jember Senin siang menggelar aksi unjuk rasa di bundaran DPRD Jember. Mereka menyatakan dukungannya terhadap pimpinan KPK non aktif Bibit Shamad dan Chandra Chamzah, serta mendesak pihak kepolisian membebaskan kedua pimpinan KPK tersebut sebelum bisa dibuktikan kesalahannya.
Korlap aksi Andi Wasis mengatakan, kedua pimpinan KPK tersebut merupakan korban ketidak konsistenan pemerintahan kita dalam upaya pemberantasan korupsi. Andi menilai jelas penahanan terhadap pimpinan KPK ini merupakan upaya untuk mengerdilkan kewenangan KPK dalam pemberatantasan korupsi. Kuat indikasi scenario ini dibuat oleh elite di negara kita khususnya yang terlibat korupsi.
Meski demikian lanjut Andi, dirinya tidak berhak ikut campur masuk dalam substansi hukum. Tetapi tetap bisa memberikan dukungan moral kepada kedua pimpinan KPK tersebut. Andi berharap pemerintah bisa bersikap lebih cerdas dan tegas, memperbaharui substansi hukum di Indonesia agar tidak tumpang tindih kewenangan.
Selain mendesak penanguhan penahanan terhadap kedua pimpinan KPK non aktif Bibit dan Candra, para pengunjuk rasa juga menuntut polri segera meminta maaf kepada public, dengan mengakui semua kesalahannya. Sebab polri sudah melakukan penahanan terhadap dua pimpinan KPK padahal kasusnya masih belum jelas.
Tuduhan pertama atas dugaan suap tidak bisa dibuktikan, kemudian muncul tuduhan kedua penyalahgunaan wewenang. Ternyata tuduhan kedua pun juga masih belum jelas. Selain menggelar orasi, para pengunjuk rasa juga melakukan penggalangan tanda tangan dari pengguna jalan di bundaran DPRD Jember, untuk memberikan dukungan moral kepada Bibit dan Candra.
(1.337 views)