Fraksi PKB dan PDI-P DPRD Jember minta panitia supercross bertanggung jawab atas kerusakan stadion Notohadinegoro. Karena melihat kerusakan stadion, FKB dan PDI-P menilai tidak masuk akan jika disebabkan konser musik.
Ketua fraksi kebangkitan bangsa Ayub Junaedi mengatakan, kondisi stadion saat ini sama sekali tidak ada rumputnya. Masuk akal jika kemudian PSSI tidak mengijinkan persid bermain di stadion Notohadinegoro. Karena jangankan untuk pertandingan nasional, pertandingan taraf lokal saja tidak layak.
Ayub yakin rusaknya stadion karena supercross. Karena gelora senayan Jakarta saja yang dipakai kampanye SBY dengan puluhan ribu massa, dalam waktu 2 hari recovery rumput bisa kembali semula dan siap dipakai untuk pertandingan Manchaster United. Sehingga tidak masuk akal jika konser musik dengan seribu atau 2 ribu massa menyebabkan habisnya rumput stadion.
Senada dengan Ayub, ketua fraksi PDI-P Bukri juga mendesak panitia supercross bertanggung jawab mengembalikan stadion seperti semula. Fraksi PDI-P dan FKB sepakat akan menolak jika eksekutif mengajukan anggaran melalui APBD untuk recovery stadion.
Meski supercross diadakan dalam event BBJ, Bukri berharap dalam hal ini bisa dipisahkan antara pemkab dan panitia supercross. Sehingga dispenda sebagai pengelola stadion segera memanggil panitia supercross untuk meminta pertanggung jawaban.
Diberitakan sebelumnya akibat kondisi stadion yang rusak, PSSI tidak mengijinkan persid bermain dikandang dalam puturan pertama divisi I nasional. Muncul dugaan dari persid mania kerusakan stadion karena habis di gunakan sebagai sirkuit supercross.
Sementara panitia supercross Sandi Hasan membantah kerusakan stadion gara-gara supercross. Karena dua hari pasca hari H proses recovery sudah dilakukan, dan H+7 stadion dikembalikan ke dispenda seperti kondisi semula. Sandi justru menduga kerusakan stadion akibat konser musik yang diselenggarakan menjelang lebaran lalu.
(1.992 views)