Persid mania dipastikan tidak akan bisa menyaksikan tim kesayangannya berlaga dikandang, dalam putaran pertama divisi I PSSI, yang akan dimulai 4 Oktober mendatang. Hal ini menyusul turunnya surat dari PSSI yang menyatakan stadion Notohadinegoro tidak layak untuk pertandingan sepak bola nasional.
Menyikapi hal ini salah satu pendiri persid mania Suharyono meminta pemkab Jember bertanggung jawab. Pasalnya kerusakan rumput stadion diduga akibat event BBJ khususnya super cross. Karena saat supercross rumput ditimbun dengan tanah untuk mengubah stadion bola menjadi sirkuit.
Kesalahan ini menurut Suharyono bukan kesalahan persid. Sehingga tidak seharusnya PSSI melarang persid bermain di kandang sendiri. Persid mania lanjut Suharyono akan ngluruk PSSI dan pemkab Jember jika persid tidak diijinkan main di kandang.
Ketua panitia super cross Sandi Hasan membantah kerusakan stadion karena event cross. Menurut Sandi, dua hari pasca pelaksanaan super cross 8 dan 9 Agustus lalu, panitia sudah melakukan recovery seperti semula, dan dikembalikan kepada Dispenda sebagai pengelola.
Namun setelah stadion dalam kondisi baik, stadion kemudian dimanfaatkan untuk event konser musik, yang justru membuat persiapan menjelang putaran pertama divisi I tidak cukup waktu. Apalagi saat ikonser musik dilakukan, kondisinya sedang hujan sehingga memperparah kerusakan rumput stadion.
Sementara pembina persid Miftahul Ulum ketika dikonfirmasi pertelfon mengatakan, dirinya juga menyayangkan tidak bisanya persid bertanding di kotanya sendiri, hanya gara-gara kondisi stadion yang tidak layak. Sehingga kemungkinan besar laga kedua persid dengan persida Sidoarjo yang seharusnya di gelar di Jember dialihkan ke stadion Lumajang.
Menurut Ulum, perubahan tempat bertanding ke Lumajang otomatis mengakibatkan pembengkakan biaya. Padahal semua tahu, persid memiliki anggaran yang sangat minim. Untuk itu dalam waktu dekat Ulum akan melakukan perundingan dengan pemkab Jember dan panitia supercross. Selain meminta agar stadion bisa dimanfaatkan di putaran kedua, Ulum juga meminta kompensasi akibat pembengkakan biaya pertandingan.
(1.603 views)